Peringati 22 Tahun Otsus, Pemprov Papua Barat Daya Gelar Papua Fest 2023

Papua Fest 2023 kali ini mengusung tema “Spirit of Otsus” yang membawa pesan semangat baru untuk pembaruan penguatan pembangunan khususnya di Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2023, 00:20 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2023, 00:20 WIB
Tito Karnavian
Pj. Gubernur Papua Barat Daya Dr. Muhammad Musa’ad bersama Mendagri Muhammad Tito Karnavian menghadiri puncak perayaan HUT ke-22 Otsus. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menjadi tuan rumah peringatan hari otonomi khusus (otsus) di Tanah Papua. Guna memperingati hari otsus yang sudah berjalan selama 22 tahun itu, digelar Papua Fest 2023 yang berlangsung sejak 16 November hingga 9 Desember 2023 mendatang.

Dalam keterangan tertulisnya, disebutkan Papua Fest 2023 kali ini mengusung tema “Spirit of Otsus” yang membawa pesan semangat baru untuk pembaruan penguatan pembangunan, khususnya di Papua.

Pada kegiatan puncak peringatan Hari Otsus ke-22 di Tanah Papua, Rabu (22/11/2023), bertempat di halaman Balai Kota Sorong, turut hadir Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian beserta rombongan, para gubernur dan bupati se-Tanah Papua serta undangan penting lainnya.

Acara yang digelar Pemprov Papua Barat Daya ini berlangsung dengan semarak karena dikemas dengan santai dan diisi festival budaya lokal. Selain itu, terdapat kegiatan karnaval budaya yang ditampilkan oleh masyarakat adat serta parade budaya dari warga.

Tak cukup sampai di situ, peringatan HUT Otsus ke-22 juga menampilkan tari adat Papua yang berasal dari beberapa suku-suku yang ada. Serta menghadirkan penyanyi asli Papua dengan diiringi tarian latar etnis Papua.

Pj. Gubernur Papua Barat Daya Dr. Muhammad Musa’ad dalam sambutannya menyampaikan, otsus bagi masyarakat Papua adalah sebuah anugerah. Serta wajib disyukuri dan harus menyentuh masyarakat asli Papua yang benar-benar membutuhkan.

Untuk diketahui, otonomi khusus adalah salah satu tonggak sejarah pembangunan di Papua sejak 2001 melalui undang-undang Otsus nomor 21 Tahun 2001.

“Pemerintah telah mengesahkan undang-undang otonomi khusus bagi Provinsi Papua, yang selanjutnya perubahan kedua melalui UU Nomor 2 Tahun 2021, yakni memberikan semangat percepatan pembangunan Papua,” kata Musaad.

Menurut Musa’ad, hal terpenting dari otsus adalah pengakuan dari pemerintah pusat berupa pemberian kewenangan dan pengakuan terhadap apa yang ada di Papua. Di mana otsus telah memberikan ruang yang besar bagi pemimpin-pemimpin orang asli Papua untuk memimpin dari tingkat bawah hingga tingkat yang paling atas.

“Bahkan dalam konteks kepentingan nasional, otsus telah memberikan ruang yang besar bagi pemerintah dan masyarakat Provinsi Papua, untuk berperan aktif sebagai subjek dari pembangunan,” ujarnya.

Musa'ad mengatakan, panitia pelaksana peringatan hari otsus telah merencanakan agenda kegiatan yang dimulai dari 16 November hingga 9 Desember 2023. Adapun pada 9 Desember bertepatan dengan usia satu tahun Provinsi Papua Barat Daya.

Peringatan hari otsus ini juga akan diisi dengan sejumlah kegiatan penting, di antaranya Pameran Inovasi dan Kreasi Otsus serta Bazaar Kuliner Nusantara. Kemudian ada juga Pesta Rakyat HUT Provinsi Papua Barat Daya pada 9 Desember 2023.

Selain itu juga, ada kegiatan Puncak Perayaan HUT Otsus dan Karnaval Budaya. Kemudian, Sportainment Week, Otsus Creativepreneur Workshop, Seminar Nasional MIPI, Pengobatan Massal, Workshop Content Creator Media Digital Anak Muda Bicara Otsus, Pameran Pekan Seni Budaya, Final PBD Next Idol, dan beberapa agenda kegiatan lain yang nantinya disiapkan panitia penyelenggara.

Sementara itu, Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Provinsi Papua Barat Daya merupakan salah satu dari empat provinsi hasil pemekaran di wilayah Papua. Pemekaran tersebut berdasarkan aspirasi dari para tokoh Papua yang disampaikan kepada pemerintah pusat maupun DPR RI.

“Nah, dengan dasar aspirasi itulah kemudian dilakukan pemekaran Papua, menjadi 4 daerah otonomi baru, (Papua) Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya,” kata dia.

Tito mengatakan, pemekaran di wilayah Papua terbukti berdampak baik terhadap pembangunan di daerah tersebut. Berbagai daerah di wilayah Papua jauh lebih berkembang berkat langkah pemekaran.

“Jadi, tolong pemekaran harus disikapi dengan positif, dan saya sangat yakin dengan birokrasi yang (akan) lebih pendek,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya