Jalan-Jalan Ke Stasiun Tuntang, Tempat Terakhir Jeng Yah dan Soeraja Bertemu

Stasiun Tuntang menjadi sorotan setelah muncul dalam serial Gadis Kretek.

oleh Tifani diperbarui 29 Nov 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2023, 06:00 WIB
Kebaya Hitam Jeng Yah yang Diperankan Dian Sastrowardoyo di Gadis Kretek, dok. [Instagram/@hagaipakan]
Kebaya Hitam Jeng Yah yang Diperankan Dian Sastrowardoyo di Gadis Kretek, dok. [Instagram/@hagaipakan]

Liputan6.com, Semarang - Stasiun Tuntang menjadi sorotan setelah muncul dalam serial Gadis Kretek. Di stasiun ini, Jeng Yah dan Soeraja bertemu untuk yang terakhir kalinya.

Rupanya stasiun yang muncul dalam serial Gadis Kretek benar-benar ada dan bukanlah karangan cerita semata. Stasiun Tuntang berada di perbatasan antara Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.

Dikutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Stasiun Tuntang mulai dibangun pada 1871 dan beroperasi pada Mei 1873. Meski Stasiun Tuntang tergolong kecil, stasiun ini menjadi jalur penting bagi pengangkutan produk perkebunan.

Pada masa penjajahan Belanda, pengiriman sejumlah hasil perkebunan, seperti karet, gula, dan cokelat dibawa menuju Stasiun Ambarawa melalui Stasiun Tuntang. Stasiun Tuntang memiliki gaya arsitektur "Chalet NIS" yang diperkenalkan pada awal abad ke-20.

Stasiun ini juga mengalami beberapa pemugaran dan pengembangan. Bangunan Stasiun Tuntang saat ini dibangun pada 1905, ketika Nederlandsch-Indische Spoorweg (NIS) Maatschappij melakukan pembangunan stasiun-stasun baru.

Selain itu, stasiun ini juga pernah dijadikan tempat transit layanan bus milik NIS yang memiliki trayek Stasiun Tuntang-Kota Salatiga. Pada 1921, layanan bus tersebut kemudian diakuisisi oleh perusahaan otobus swasta, Eerste Salatigasche Transport Onderneming (ESTO).

Selain sebagai jalur perkebunan, Stasiun Tuntang juga menjadi tujuan akhir bagi warga yang menuju ke Kota Salatiga. Pada 1 Juni 1970, Stasiun Tuntang sempat dinonaktifkan dan hanya difungsikan sebagai museum.

 

Kereta Wisata

Saat itu, Stasiun Tuntang dinilai kalah bersaing dengan mode transportasi lain dan kendaraan pribadi. Stasiun ini juga sempat melayani kereta wisata Ambarawa-Tuntang namun tak berlangsung lama karena faktor rel yang rusak.

Layanan kereta wisata ke Tuntang pun dihentikan dan jalur tersebut sempat mangkrak. Namun, setelah 32 tahun tak digunakan, Stasiun Tuntang akhirnya kembali dibuka untuk jalur wisata.

Stasiun Tuntang kemudian berada dalam kawasan Museum Ambarawa yang hanya dilalui oleh kereta wisata. Saat ini, Stasiun Tuntang mempunyai 2 jalur kereta api dan 1 jalur kereta api baru.

Para pengunjung bisa menikmati keauntentikan Stasiun Tuntang dengan kereta uap wisata yang ditarik lokomotif diesel vintage.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya