Kisah Adan Korban Meninggal Erupsi Gunung Marapi, Sempat Tolong 3 Pendaki

Salah satu korban meninggal dunia erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat dimakamkan di Pekanbaru setelah dibawa pihak keluarga pada Selasa dini hari.

oleh M Syukur diperbarui 05 Des 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Des 2023, 17:00 WIB
Pemakaman salah satu korban erupsi Gunung Marapi di Pekanbaru, Riau.
Pemakaman salah satu korban erupsi Gunung Marapi di Pekanbaru, Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Muhammad Adan, mahasiswa Universitas Islam Riau, menjadi korban erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat (Sumbar). Pemuda 21 tahun sempat menghubungi keluarga ketika Gunung Marapi erupsi pada Minggu petang, 3 Desember 2023.

Jenazah mahasiswa jurusan Ilmu Hukum itu tiba di Pekanbaru pada Selasa subuh, 5 Desember 2023. Siang harinya, korban dimakamkan di tempat pemakaman umum Jalan Lintas Timur kilometer 20, Kecamatan Tenaya Raya, Pekanbaru.

Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Muhammad Adan. Kesedihan juga menyelimuti rekan sejawat korban sewaktu mengeyam pendidikan di universitas tersebut.

Paman korban, Sudirman, menceritakan Adan merupakan keponakan paling baik. Sebelum kejadian, Adan pamit ke orangtuanya pergi ke Kota Padang, Sumbar.

"Tapi enggak jadi (ke Padang), akhirnya izin untuk daki gunung," kata Sudirman, Selasa siang.

Sewaktu erupsi, Adan sempat memberi kabar kondisi Gunung Marapi. Korban juga mengirim keberadaan lokasinya tapi setelah itu putus kontak dengan keluarga.

"Setelah itu dapat kabar dari temannya, kalau almarhum sempat menolong kawannya tiga orang dengan kondisi kakinya yang sudah patah," ujar Sudirman.

Mendapat informasi itu, pihak keluarga bergegas ke Sumbar. Sampai di kawasan Gunung Marapi yang masih erupsi, keluarga tidak bisa berbuat apa-apa.

"Di sana kami mendapatkan kabar dari orang posko kalau keponakan saya sudah di rumah sakit," ungkapnya.

Mendengar hal tersebut, keluarga korban langsung menuju rumah sakit, dan mendapati korban sudah meninggal dunia. "Kami membawa korban ke Pekanbaru untuk dimakamkan," cerita Sudirman.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya