Mimpi eSeaweed Ciptakan Ekonomi Biru dari Budi Daya Rumput Laut Ramah Lingkungan

Budi daya rumput laut kini menjadi salah satu komoditi yang penting.

oleh Fauzan diperbarui 14 Des 2023, 18:31 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 18:18 WIB
eSeaweed dan TNI AD bersih-bersih pantai di Sulawesi Selatan (Liputan6.com/Fauzan)
eSeaweed dan TNI AD bersih-bersih pantai di Sulawesi Selatan (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta Ketua eSeaweed Foundation Indonesia, Andi Marcelya Awaludin menginisiasi aksi bersih-bersih pantai dari sampah plastik di delapan kabupaten kota se-Sulsel yang dilaksanakan serentak pada Kamis (14/12/2023). 

Ia bercerita bahwa sebagai organisasi kecil, eSeaweed Foundation Indonesia mempunyai mimpi besar untuk mewujudkan ekonomi biru di Sulawesi Selatan hingga ke penjuru Tanah Air.

"Saya ingin bercerita sedikit tentang sebuah mimpi. Sebagai organisasi yang kecil, kami membangun mimpi-mimpi besar tentang keberlanjutan ekonomi biru di Sulawesi Selatan dan di seluruh Indonesia," kata Marcelya, Kamis (14/12/2023). 

Dia menjelaskan bahwa rumput lain saat ini menjadi salah satu basis ekonomi di Indonesia. Rumput laut pun kini tak kalah pentingnya dibandingkan komoditi lain, seperti jagung, kedelai, sawit dan lain sebagainya. 

"Bahkan dengan karakternya yang sangat mudah dibudi daya dan peruntukannya yang sangat universal, menjadikannya komoditi yang sangat menarik perhatian Bank Dunia, bahkan disebut sebagai Huge Emergin Market In The World," jelasnya. 

Tak hanya sebagai komoditi penting, rumput laut saat ini juga memiliki peran penting dalam ekoservis. Betapa tidak rumput laut berfungsi untuk menyerap karbon dengan sangat baik, rumah bagi ekosistem laut, hingga pengurangan metan pada campuran pakan hewan ternak. 

"Maka kita tentu tidak heran lagi apabila kita menyaksikan antusiasme masyarakat dunia dalam memproduksi rumput laut," imbuhnya. 

 

Sampah Plastik di Balik Pertumbuhan Budi Daya Rumput Laut

Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bersama eSeaweed bersih-bersih pantai (Liputan6.com/Fauzan)
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bersama eSeaweed bersih-bersih pantai (Liputan6.com/Fauzan)

Meski begitu, lanjut Marcelya, pertumbuhan pesat budi daya rumput laut dengan segala daya tariknya itu menyisakan banyak persoalan, terutama sampah plastik. Para petani rumput laut memang umumnya masih menggunakan botol plastik sebagai pelampung. 

"Namun, pertumbuhan yang pesat dengan market yang sangat luas ini, menyisakan banyak sekali persoalan keberlanjutan di sana. Sayangnya, dongeng indah tentang keberlanjutan ekonomi biru itu harus melawan monster yang amat menakutkan yang bernama sampah plastik," jelasnya. 

eSeaweed Foundation Indonesia pun hadir dengan membawa misi budi daya rumput laut ramah lingkungan. Misi itu pun mulai dilakukan dengan langkah-langkah kecil tapi pasti. 

"Ada banyak ruang yang cukup besar untuk bisa melipat gandakan keekonomian produksi rumput laut melalui cara-cara budi daya ramah lingkungan, bagaimana manajemen bibit yang baik, penanganan pasca panen, pemasaran dan prosesing. Semuanya perlu didistruksi sehingga bisa mencapai skala yang lebih masif," urainya. 

Marcelya pun yakin mimpi untuk mewujudkan ekonomi biru di Sulawesi Selatan hingga ke seluruh penjuru tanah air bisa terwujud. Apalagi TNI Angkatan Darat melalui Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memotori gerakan bersih-bersih pantai yang akan dimasifkan hingga ke seluruh Indonesia. 

"Tapi, kabar baik datang hari ini, karena mulai hari ini sejak kedatangan bapak Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bersama Kodam XIV Hasanuddin yang gagah berani di bawah kepemimpinan Bapak Totok Imam Santoso, berserta seluruh jajarannya," terangnya. 

 

Simaklah video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya