Kawanan Rusa Timorensis Akhirnya Tertangkap Kamera Trap di TN Lore Lindu

Kawanan satwa yang sebelumnya tidak pernah terlihat di Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) berhasil terekam kamera.

oleh Heri Susanto diperbarui 31 Des 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2023, 11:00 WIB
Seekor rusa yang tertangkap kamera trap di kawasan Taman Nasional Lore Lindu
Seekor rusa yang tertangkap kamera trap di kawasan Taman Nasional Lore Lindu. (Foto: BBTNLL)

Liputan6.com, Sigi - Kawanan satwa yang tertangkap kamera trap di kawasan Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah II TN Lore Lindu di Kabupaten Sigi itu yakni jenis Rusa.

Dalam rekaman video yang dibagikan Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) tampak satwa tersebut terekam saat beraktivitas pada siang dan malam hari. Momen itu terekam di awal bulan Desember 2023.

Petugas mengidentifikasi kawanan Rusa itu merupakan jenis Rusa Timorensis yang terdiri dari 5 ekor betina dan 1 ekor jantan.

"Sebelumnya belum ada dokumentasi kemunculan Rusa-Rusa itu di TN Lore Lindu. Ini kado istimewa untuk upaya konservasi dan menunjukkan Lore Lindu masih jadi rumah keanekaragaman hayati," Kepala BBTNLL, Titik Wurdiningsih mengungkapkan, Jumat (29/12/2023).

Kamera trap yang dipasang di PTN Wilayah II TNLL merupakan salah satu cara inventarisasi satwa liar di TN Lore Lindu yang dilakukan BBTNLL sejak Oktober sampai Desember tahun 2022. 

Keberadaan satwa liar tersebut disebut Titik juga menuntut upaya perlindungan dan pengawasan yang ekstra di taman nasional yang merupakan Cagar Biosfer Dunia itu. 

Selain Rusa, Taman Nasional seluas lebih 217 ribu hektare yang meliputi Kabupaten Sigi dan Poso itu juga menjadi rumah bagi satwa liar lainnya seperti Anoa, Babi Rusa, Burung Maleo, dan Burung Enggang jenis Rhyticeros Cassidix.

Perubahan ekosistem akibat perambahan hutan oleh manusia seperti tambang emas ilegal menjadi salah satu fokus pencegahan. 

"Tekanan TN Lore Lindu makin besar karena sebagian wilayah berbatasan langsung dengan permukiman. Tapi kami terus mendorong kolaborasi dengan humanis, konservasi berbasis masyarakat desa salah satunya," Titik memungkasi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya