Liputan6.com, Sukabumi - Lepas dari pengawasan orang tua, tiga balita tewas di Kampung Warungwaru Rt 01 Rw 04 Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi tewas tenggelam di sebuah kubangan galian pasir yang berjarak hanya 100 meter dari rumah para korban, Kamis, 11 Januari 2024.
Ketiga korban yaitu MK (4), MIA (5) dan MS (4,5) yang merupakan tiga bersaudara ditemukan tewas di sebuah kubangan bekas galian pasir. Fathonah (67) nenek korban menuturkan bahwa kejadian tersebut berawal ketika pukul 11.00 WIB, ibu korban (MK) menanyakan cucunya yang tak ada di rumah.
“Awalnya saya mengira anak-anak itu bermain di depan rumah atau biasanya di depan gerbang pasir tetapi enggak ada,” kata Fathonah.
Advertisement
Karena sering bermain pasir di kubangan, dirinya pun penasaran dan mencari di kubangan proyek galian pasir. Sontak, dia kaget saat melihat MK dalam kondisi mengambang terlentang dengan posisi kedua tangan di atas kepala.
Melihat posisi cucunya mengambang, dirinya pun langsung terjun ke dalam kubangan namun sayang kubangan tersebut dalamnya melebihi tinggi tubuhnya. Dirinya pun mengaku sempat termegap dan mencoba menyelamatkan diri hingga kakinya menyentuh tubuh MIA dan MS yang berada di dasar kubangan.
“Sering main di sana gitu, tapi sebelah sini main pasir tadi mah kata mamahnya. Um ipang neangken (tolong cariin) Eneng (MK) katanya itu di selokan eh pas dilihat udah ngambang, langsung di tangkap,” jelasnya.
Ketiga Korban Diduga Terpeleset
Setelah kejadian, Kepolisian Sektor Nyalindung Polres Sukabumi langsung memasang garis polisi di kubangan galian pasir yang menewaskan 3 orang balita tersebut.
Kapolsek Nyalindung, AKP Joko Susanto mengatakan, belum ada saksi yang tahu pasti kronologi sebelum kejadian nahas tersebut. Hasil pemeriksaan sementara, diduga tiga balita tewas itu terpeleset saat bermain.
“Pas kejadian memang sangat disayangkan tidak ada yang tau sejauh ini warga menyampaikan memang anak anak sering bermain di lokasi tersebut jadi ya diduga anak anak tersebut bermain di kali dan saat hujan terpeleset atau jatuh yang menyebabkan ketiga anak itu meninggal,” jelas Joko.
Ketiga korban telah dimakamkan, pihak keluarga juga menolak dilakukan autopsi dan menganggap kejadian ini merupakan sebuah musibah.
Advertisement