Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat akan membangun 144 sekolah negeri baru untuk tingkat SMA, SMK dan SLB di 144 kecamatan pada tahun 2024.
Menurut Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Jawa Barat, Taufik Budi Santoso, berdasarkan laporan Dinas Pendidikan di 144 kecamatan yang hendak didirikan sekolah tersebut hanya terdapat sekolah swasta.
Baca Juga
"Kita sudah mengidentifikasi kurang lebih kita anggarkan kurang lebih untuk sejumlah sekolah baik itu SMA, SMK maupun SLB . Nah angkanya nanti saya informasikan lebih lanjut tapi nilai rupiahnya kurang lebih mencapai lebih dri Rp11 Miliar untuk pembangunan ini. Masing-masing Rp3 Miliar," ujar Taufik dalam siaran medianya, Bandung, Rabu, 17 Januari 2024.
Advertisement
Taufik menjelaskan besaran ongkos pembangunan sekolah negeri baru ini belum bersifat final. Alasannya, setiap lahan di berbagai daerah memiliki tarif yang berbeda.
Pihaknya terus mendata soal kebutuhan keberadaan sekolah negeri, termasuk bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota terkait upaya pemanfaatan fasilitas umum dan fasilitas sosial menjadi fasilitas pendidikan.
"Kota Depok tentunya harganya akan tinggi dibanding tempat lain. Tapi kita sedang inventarisir dan kita coba kerja sama dengan pemkab dan pemkot bagaimana memanfaatkan fasos dan fasum yang ada di kabupaten dan kota untuk bisa diakses menjadi SMA atau SMK," jelas Taufik.
Taufik mengatakan tahap pertama rencana pembangunan ini diutamakan memindahkan sekolah negeri yang kegiatan belajar mengajarnya bukan di bangunan atau aset Pemerintah Jawa Barat.
Sebelum dibangun pihaknya terlebih dulu akan memastikan sekolah negeri yang saat ini masih beraktivitas namun bukan pada aset Pemerintah Jawa Barat.
"Jadi nanti kita bangun dulu beberapa sekolah, kemudian nanti akan dipindahkan yang semula sewa itu bisa di tempat yang dibangun oleh pemerintah," kata Taufik.
Prioritas pembangunan sekolah baru itu akan diutamakan bagi wilayah yang sudah tersedia aset tanahnya.
Dalam pembangunan 144 sekolah baru, pihaknya juga membuka kemungkinan kerja sama dengan badan usaha melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR).
"Kita membuka kemungkinan dari CSR untuk anggarannya kalau ada badan usaha yang mau berkontribusi. Dari 144 itu kita akan prioritaskan wilayah yang asetnya sudah tersedia, aset tanah terutama. Karena ini penting, pembangunan bisa dilakukan kalau asetnya tersedia," ucap Taufik.
Sementara target pembangunan 144 unit sekolah selesai dalam waktu lima tahun mendatang.
Langkah awal yang dilakukan yakni memastikan aset yang hendak digunakan terbebas dari sengketa.
"Selesai paling tidak dalam lima tahun ke depan yang 144. Syaratnya tadi, asetnya harus clear and clean dulu baru bisa kita bangun," tutur Taufik.
Terkait tenaga pengajar, Taufik menjelaskan jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dari 144 unit sekolah baru. Ketersediaan jumlah tenaga pengajar ini akan searah dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendukungnya seperti meja kursi, dan lainnya.
"Untuk gurunya akan ada penyesuaian. Tidak hanya guru, sarprasnya juga harus kita siapkan seperti meja kursi. Ini akan kita sesuaikan dengan sekolah," ungkap Taufik.
Dilansir dari laman Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, pada tahun 2023 terdapat 514 SMA negeri dan 1.197 SMA swasta di seluruh wilayah Jawa Barat.
Sedangkan, untuk SMK dicuplik dari laman serupa, pada tahun 2023 terdapat 593 SMK negeri di seluruh wilayah Jawa Barat. Sementara pada tahun yang sama, terdapat 51 SLB negeri.