Liputan6.com, Manado - Kapal LCT Bora V dengan rute Pelabuhan Bitung menuju Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, dinyatakan hilang kontak pada, Minggu (21/1/2024). Terkait ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan ancaman gelombang tinggi.
“Kami meminta masyarakat memperhatikan risiko gelombang tinggi itu terhadap keselamatan pelayaran,” ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, Ricky D Aror pada Senin (22/1/2024).
Dia mengatakan, BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga beberapa hari ke depan, agar menjadi perhatian bagi warga khususnya yang akan merencanakan perjalanan melalui transportasi laut.
Advertisement
“Jangan sampai mengambil risiko dalam pelayaran saat cuaca ekstrem terjadi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pola angin dominan bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan berkisar antara enam knot hingga 25 knot. Kecepatan angin tertinggi berpotensi terjadi di Laut Maluku.
Tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro, perairan Bitung – Likupang.
“Juga di perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku bagian selatan, serta perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe,” ujarnya.
Selanjutnya, tinggi gelombang antara 2,5 meter hingga empat meter diperkirakan terjadi di perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, serta Laut Maluku bagian utara.
“Untuk keselamatan pelayaran, warga harus menjadi prioritas, misalkan perahu nelayan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter,” ujarnya.
Kapal tongkang, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Feri, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
Diberitakan sebelumnya, akibat dihantam gelombang tinggi, kapal LCT Bora V dengan rute Pelabuhan Bitung menuju Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, dinyatakan hilang kontak pada, Minggu (21/1/2024).
Kepala Basarnas Manado Monce Brury mengungkapkan, ada 10 ABK dan 6 warga yang ikut berlayar bersama LCT Bora V, sehingga keseluruhan terdapat 16 orang. Pihak Basarnas menemukan life raft, lift jacket dan kursi yang diperkirakan milik kapal LCT Bora V.
“Namun sampai Senin siang tim belum ditemukan keberadaan kapal LCT Bora V bertolak dari Bitung memuat barang milik PLN yang akan dibawa ke Tagulandang,” ujarnya.
Baca Juga