Minim Pendamping Pertanian, Begini Nasib Petani di Gorontalo

Menurut seorang petani lokal, tantangan utama yang dihadapi petani di wilayah itu meliputi kurangnya pengetahuan tentang teknik pertanian modern.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 29 Jan 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 01:00 WIB
Hiruk-pikuk Petani Gorontalo Sambut Musim Panen dengan Bergotong royong
Petani memisahkan gabah saat panen padi di sawah Desa Bube Baru, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo (Liputan6.com/Foto: Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Bone Bolango, merupakan sebuah wilayah di Provinsi Gorontalo yang mayoritas penduduknya adalah petani. Itulah mengapa, para petani sangat membutuhkan pendampingan dan bimbingan dalam praktik pertanian.

Menurut seorang petani lokal, tantangan utama yang dihadapi petani di wilayah itu meliputi kurangnya pengetahuan tentang teknik pertanian modern. Pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta akses terbatas terhadap modal dan teknologi.

"Kami memerlukan lebih banyak dukungan dalam bentuk pendampingan teknis dan akses ke inovasi pertanian," kata Warlan salah satu petani milenial di Bone Bolango.

Mereka meminta agar pemerintah dapat merespons persoalan ini dengan menyediakan program-program pendampingan yang efektif. Pendampingan meliputi pengawalan para pendamping atau penyuluh pertanian.

Keluhan itu disampaikan Anton Kadir selaku warga desa yang berprofesi sebagai petani. Menurutnya masalah yang dihadapi para petani kadangkala tidak adanya petugas pertanian di lapangan.

"Kalau tanaman padi saya bagus para petugas ini turun ke lapangan. Akan tetapi jika padinya terkena hama para petugas tidak ada yang turun ke lapangan,” kata Anton.

“Memang teori selalu diberikan ke para petani, namun harus juga ada pendampingan ketika ada masalah-masalah yang terjadi di lapangan,” jelasnya.

Menanggapi keluhan itu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Yeyen Sidiki menerangkan, bahwa petugas seharusnya melakukan pendampingan. Mulai dari pembajakan sawah hingga pasca panen.

“Khusus dibidang pertanian harus ada pendampingan dan keseriusan dari petugas. Sehingga masyarakat benar-benar tahu cara menghadapi masalah-masalah yang ada,” tegasnya

“Selain itu tentu petugas dan para petani harus ada kerja sama yang baik. Ini menjadi catatan saya untuk bagaimana pemerintah bisa menekan para pendamping pertanian,” ia menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Tips Petani Modern

Menjadi petani modern memerlukan pengetahuan dan penerapan teknologi serta metode pertanian terkini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Berikut adalah beberapa tips untuk petani yang ingin modernisasi usaha pertaniannya:

Adopsi Teknologi Pertanian

Gunakan teknologi canggih seperti sistem irigasi tetes, traktor dan alat pertanian modern, serta teknologi informasi seperti aplikasi pertanian untuk pemantauan tanaman dan manajemen lahan.

Penggunaan Data dan Analitik

Manfaatkan data cuaca, kondisi tanah, dan informasi terkait pertanian lainnya untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Teknologi seperti penginderaan jauh dan drone dapat digunakan untuk memantau kesehatan tanaman dan kondisi lahan.

Penerapan Pertanian Presisi

Pertanian presisi memungkinkan Anda mengelola lahan dengan lebih efektif, dengan menyesuaikan pemupukan, pengairan, dan tindakan lainnya berdasarkan kebutuhan spesifik setiap bagian dari lahan Anda.

Pengelolaan Sumber Daya Berkelanjutan

Gunakan metode yang ramah lingkungan seperti rotasi tanaman, penggunaan pupuk organik, dan integrasi pengendalian hama alami untuk menjaga kesehatan tanah dan lingkungan.

Pelatihan dan Pendidikan

Ikuti pelatihan dan pendidikan terkait teknik pertanian terbaru, manajemen agribisnis, dan tren pasar. Ini akan membantu Anda tidak hanya dalam bertani tetapi juga dalam menjual hasil pertanian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya