Liputan6.com, Medan Kampanye Tanam Oksigen salah satu komitmen Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dalam pelestarian lingkungan. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman kerusakan lingkungan.
Kali ini, Kampanye Tanam Oksigen dikemas melalui karya film pendek sains fiksi berjudul Jaga Raya. Melalui film pendek ini, masyarakat diedukasi dan diajak untuk memahami peran penting mangrove sebagai biofilter polusi dan penghasil oksigen.
Film pendek ini tayang secara eksklusif di saluran YouTube resmi IOH. Steve Saerang, SVP - Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan, Kampanye Tanam Oksigen melalui film pendek sains fiksi Jaga Raya menjadi cerminan tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan melalui edukasi pentingnya keberadaan mangrove dalam ekosistem lingkungan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami yakin kehadiran film pendek ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus berkontribusi dalam menjaga udara bersih secara berkelanjutan di bumi dengan kemasan yang menarik dan mudah diterima masyarakat," kata Steve, dalam keterangan diperoleh Liputan6.com, Kamis (1/2/2024).
Dijelaskannya, produksi film pendek yang berkolaborasi dengan Hatma Creative Agency dan Migunani Creative Cult mengisahkan tentang keprihatinan seorang peneliti biologi bernama Raya.
Di dunia multiverse, Raya menjadi salah satu korban dari kondisi lingkungan yang sudah buruk dan tercemar. Namun kegigihannya mengalahkan rasa sakit yang diderita dengan tetap meneliti benih mangrove untuk dibawa ke masa sekarang oleh kekasihnya bernama Jaga.
"Hal tersebut dilakukan dengan harapan dapat mencegah terjadinya situasi kerusakan lingkungan yang sedang terjadi di dunia paralel mereka," sebutnya.
Â
Harus Kepedulian Semua Pihak
Diterangkan Steve, upaya Jaga dan Raya untuk mencegah kerusakan bumi di masa depan tidak dapat mereka lakukan berdua saja, melainkan harus menjadi kepedulian semua pihak.
"Melalui program Tanam Oksigen, masyarakat juga dapat berpartisipasi langsung melalui dengan melakukan pembelian bibit mangrove seharga Rp 80.000 per pohon," terangnya.
Tanam Oksigen didedikasikan untuk mencegah punahnya udara bersih akibat masifnya emisi karbon dioksida, dengan cara mengembalikan dan melindungi ekosistem mangrove di hutan Indonesia yang keberadaannya semakin terancam.
Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki hutan mangrove seluas 3,36 juta hektare, dan sebanyak 326 ribu hektare di antaranya berada di Kalimantan Utara.
Advertisement
Hirup Udara Berpolusi
Disebutkan Steve, menurut data yang dilansir dari World Health Organization (WHO) menunjukkan setiap tahunnya 99 persen penduduk dunia menghirup udara berpolusi, dan emisi karbon dioksida telah mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022 lalu.
"Keberadaan udara bersih semakin langka, dan kami ingin mengajak masyarakat untuk berkontribusi dengan melakukan aksi nyata," tandasnya.
Film pendek sains fiksi Jaga Raya bisa disaksikan di kanal YouTube IOH, dan bergabung bersama untuk berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove di Indonesia.