Targetkan Swasembada Daging Sapi, Kemenhub Lepas Pelayaran Kapal Khusus Ternak Perdana

Pelayaran perdana kapal ternak dilakukan KM. Camara Nusantara 4 yang angkut 550 Sapi dari Kupang ke Banjarmasin.

oleh Kartika diperbarui 03 Feb 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2024, 10:00 WIB
Targetkan Swasembada Daging Sapi, Kemenhub Lepas Pelayaran Kapal Khusus Ternak Perdana
Kapal khusus ternak (Dokumentasi Kemenhub).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melepas Pelayaran Perdana Kapal Khusus Ternak Tahun 2024 yakni KM. Camara Nusantara 4 dengan rute pelayaran yaitu Kupang - Wini - Atapupu – Banjarmasin - Kupang (Trayek RT-4). Pelayaran ini ditandai dengan penyerahan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kepada Nakhoda kapal KM. Camara Nusantara 4.

KM. Camara Nusantara 4 yang dioperasikan oleh PT. Subsea Lintas Globalindo ini berlayar dari pelabuhan pangkal Kupang dengan mengangkut 550 ekor sapi milik 10 pelaku usaha dengan tujuan pelabuhan bongkar Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Angkutan ternak ini diharapkan bisa memenuhi target swasembada daging sapi.

"Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sangat concern untuk membangun konektivitas transportasi laut Indonesia di wilayah tengah dan timur, termasuk dengan menempatkan kapal ternak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)", ujar Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Hasan Sadili saat menyampaikan sambutan mewakili Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut pada Seremoni Pelepasan Pelayaran Perdana Kapal Tol Laut Ternak Tahun 2024 di Pelabuhan Tenau Kupang, Rabu (31/1).

Hasan mengatakan, program Tol Laut Ternak merupakan salah satu program pemerintah kerjasama antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertanian dalam rangka mendukung kebijakan nasional swasembada daging sapi dan kerbau.

"Selama ini angkutan khusus ternak sudah berjalan dengan baik dan selalu mengalami peningkatan okupansi, namun masih terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan produktifitas secara optimal," katanya.

Enam Trayek Kapal Ternak

Hasan menjelaskan, pengoperasian kapal khusus ternak bertujuan untuk menjamin kelangsungan pendistribusian ternak melalui angkutan laut dengan jadwal tetap dan teratur dengan tetap memperhatikan kaidah kesejahteraan hewan (animal welfare).

"Program Tol Laut Ternak telah dilaksanakan sejak tahun 2015 dimana pada tiap tahunnya terus mencatatkan peningkatan dari sisi jumlah trayek yang dilayani maupun jumlah muatan yang diangkut," imbuhnya.

Menurut data, pada tahun 2023 Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menyelenggarakan sebanyak 6 (enam) trayek kapal khusus ternak dan total muatan yang diangkut sebanyak 31.321 ekor.

Selanjutnya pada tahun 2024 ini sebanyak 6 (enam) kapal khusus ternak melayani 8 pelabuhan muat dan 5 pelabuhan bongkar dengan total target 116 voyage dan total target muatan selama 1 Tahun sebanyak 55.098 ekor ternak.

"Peningkatan layanan dan inovasi juga dilaksanakan pada tahun 2024, di antaranya adalah meningkatkan kompetensi petugas kleder dengan pengetahunan dan keterampilan dasar-dasar keselamatan di atas kapal serta penggunaan aplikasi Sitolaut ternak dalam proses booking ruang muat di atas kapal," jelas dia.

Kolaborasi untuk Swasembada Daging

Lebih lanjut, pemerintah berupaya mewujudkan program swasembada daging sapi. Karenanya, untuk mencapai hal itu perlu peningkatan koordinasi, sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder agar program swasembada daging sapi dan kerbau bisa berjalan optimal. Termasuk saat Idul Adha di mana akan banyak permintaan dari daerah konsumen seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

"Saya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan mendukung peningkatan serta inovasi layanan dalam penyelenggaraan angkutan khusus ternak, sehingga dapat lebih optimal dan dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat," pungkasnya

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor KSOP Kelas III Kupang Simon B. Baon menyampaikan apresiasi atas program kapal ternak yang telah memberikan manfaat untuk para peternak dan pelaku usaha ternak di wilayah NTT.

"Tentu ini sangat membantu para peternak dan pengusaha sehingga hewan ternak dapat didistribusikan antar pulau dengan harga murah dan kondisi ternak tetap baik sehingga nilai jualnya tetap bagus," kata Simon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya