Persediaan Beras di Yogyakarta Diklaim Aman, Ini Kisaran Harganya

Persediaan beras di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dipastikan aman sehingga masyarakat tidak perlu panik.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 19 Feb 2024, 13:16 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2024, 13:16 WIB
20160525-Operasi-Pasar-Murah-Bulog-Yogyakarta-BH
Seorang calon pembeli memilih beras murah pada operasi pasar murah Bulog DIY di pasar Beringharjo, (25/5). Operasi pasar tersebut di jual bererapa bahan kebutuhan pokok diantaranya,beras,minyak goreng di bawah harga pasaran. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

 

Liputan6.com, Yogyakarta - Persediaan beras di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dipastikan aman, sehingga masyarakat tidak perlu panik. Hal itu diutarakan Kadisperindag DIY Syam Arjayanti, Senin (19/2/2024). 

"Tidak usah panik dengan adanya informasi bahwa beras langka. Beras di DIY masih banyak tersedia," kata Syam.

Syam mengakui bahwa saat ini DIY belum memasuki masa panen padi sehingga pasokan beras mengalami penurunan jika dibandingkan kondisi normal.

Dmirinya enjamin persediaan beras di Gudang Bulog DIY, cadangan pangan pemerintah, maupun stok yang ada di tingkat pedagang seluruhnya masih aman. Selain itu, DIY juga dipastikan bakal mendapat jatah pasokan beras impor dari pemerintah pusat.

"Dari Bulog DIY kemarin menginformasikan bahwa untuk beras impor DIY tetap mendapat jatah sehingga nantinya dari distributor-distributor yang ingin membeli beras impor bisa dengan rekomendasi dari Bulog," ujar dia.

Terkait harga beras, Syam menyebut rata-rata di pasaran masih stabil tinggi di kisaran Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram (kg) untuk beras medium, dan Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per kg untuk kualitas premium.

"Ini karena permintaan tinggi, sementara pasokan menurun," katanya.

 

Operasi Pasar

Untuk mengendalikan harga tersebut, Dinas Perdagangan di level kabupaten/kota sedang menggencarkan operasi pasar dan pasar murah di wilayah masing-masing.

"Operasi pasar rutin dilakukan, harapannya kalau itu semakin masif maka semakin banyak masyarakat yang bisa mengakses beras dengan harga yang terjangkau," kata Syam.

Mengingat masih tingginya harga beras, dia juga mengimbau masyarakat tidak berlebihan mengolah beras untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari.

"Konsumsi beras kita masih tinggi sekitar 80 kg per kapita per tahun. Mungkin porsinya perlu kita kurangi lah dan agar lebih menghargai pangan," ujar Syam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya