Gunung Ili Lewotolok Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 700 Meter

Gunung Ili Lewotolok kembali erupsi Selasa (27/2/2024), pukul 10.22 Wita.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 27 Feb 2024, 10:42 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 10:42 WIB
Gunung Ili Lewotolok Meletus
Gunung Ili Lewotolok kembali erupsi Selasa (27/2/2024), pukul 10.22 Wita. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ili Lewotolok kembali erupsi Selasa (27/2/2024), pukul 10.22 Wita. Laporan Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ili Lewotolok kali ini mencapai 700 meter di atas puncak, atau sekitar 2.123 meter di atas permukaan laut. 

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi Gunung Ili Lewotolok terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi 98 detik.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dilarang memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diimbau selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok, khususnya masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

 

Status Waspada (Level II)

Sebelumnya Gunung Ili Lewotolok yang terletak di Pulau Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, juga mengalami erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter dari kawah gunung berapi aktif tersebut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian mengatakan letusan terjadi Senin pukul 16.50 Wita dengan kolom abu tebal berwarna kelabu yang mengarah ke barat.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34,2 milimeter dan durasi 50 detik," ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin.

Gunung Ili Lewotolok merupakan gunung api strato tipe A yang aktivitasnya tercatat sejak tahun 1660. Selama 2024 Gunung Ili Lewotolok tercatat sudah meletus sebanyak 26 kali. Hingga saat ini, Selasa (27/2/2024), Gunung Ili Lewotolok berada pada status Waspada (Level II).

Pada 24 Februari 2024, PVMBG memperluas jarak rekomendasi karena energi seismik yang mengalami peningkatan ditambah ada aliran lava baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya