Liputan6.com, Manado - Harga beras di Kota Manado, Sulut, terus mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir ini. Kondisi ini menjadi perhatian Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan dan Satgas Pangan Sulut yang melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok di Pasar Bersehati, Manado, Sabtu (2/3/2024).
Berdasarkan data yang diperoleh dari sejumlah pasar di Kota Manado, harga beras kini berada di kisaran Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram. Angka ini mengalami kenaikan dari beberapa pekan sebelumnya yang berada pada Rp15 ribu per kilogram.
"Harga beras terus mengalami kenaikan, kami berharap pemerintah bisa menstabilkan harga," ujar Imelda, salah satu warga di Pasar Bersehati Manado.
Advertisement
Kondisi ini membuat pihak-pihak terkait melakukan pengecekan untuk memantau langsung harga eceran kebutuhan pokok di tingkat para pedagang pasar.
"Saya bersama Satgas Pangan, Bulog, Dinas Pasar, Dinas Ketahanan Pangan, Biro Ekonomi Pemprov dan Kota Manado serta Krimsus Polda, kita semua turun. Kenapa polisi harus turun, karena Polri merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah. Kita harus menstabilkan harga pangan sesuai dengan harga eceran yang ditetapkan," kata Kapolda Sulut.
Dia mengatakan, hal itu dilakukan demi kepentingan masyarakat terutama menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Kalau harga pangan terlalu mahal, dan masyarakat tidak mampu membeli tentu bisa menimbulkan gangguan kamtibmas, khususnya menjelang Ramadhan," ujarnya.
Kapolda Sulut mengatakan, apa yang dilakukan itu juga merupakan kebijakan Presiden supaya masyarakat tidak membeli pangan terlalu mahal, khususnya beras.
"Kita cek langsung, kalau mahal nanti akan dicek siapa distributornya, dari mana, kenapa mahal. Kita bersama Bulog juga akan melaksanakan operasi pasar sesuai harga yang ditetapkan Pemerintah," katanya.
Kapolda juga menegaskan akan melakukan pengawasan pasar dan penindakan kepada distributor atau pedagang nakal.
"Satgas pangan akan melakukan pengawasan harga dan ketersediaan pangan di Sulut. Ada aturan pidana bagi pihak-pihak yang sengaja menaikkan harga seenaknya," ujar Yudhiawan.
Baca Juga