Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Kamis (7/3/2024), pukul 06.42 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Marapi teramati mencapai 400 meter di atas puncak, atau sekitar 3.291 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi Gunung Marapi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 4.5 mm dan durasi 49 detik.
Advertisement
Sebelumnya, PVMBG juga menyebutkan ada peningkatan intensitas gempa hembusan sebanyak 1,5 kali lipat pada Gunung Marapi. Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Teguh Purnomo dalam laporan yang diterima di Jakarta Kamis mengatakan, ada 240 kali gempa hembusan yang tercatat pada 6 Maret 2024.
"Amplitudo -gempa hembusan- 1 sampai 13,5 milimeter dan lama gempa 27 sampai 295 detik," katanya.
Gempa hembusan adalah sinyal yang lebih impulsif dan terkait dengan proses pelepasan gas. Ketika terjadi getaran, uap air dan gas vulkanik keluar dari kawah membumbung ke udara yang nampak sebagai semburan asap berwarna cerah. Gempa hembusan adalah salah satu tipe gempa yang sumbernya berada dekat permukaan.
Akumulasi tekanan yang terjadi dalam tubuh gunung api menjadi penyebab gempa itu terjadi. Berdasarkan catatan PVMBG, gempa hembusan selama sebulan terakhir rata-rata tak lebih dari 100 kali dalam sehari. Adapun sejak sepekan terakhir jumlah gempa hembusan tercatat mencapai 599 kali di Gunung Marapi.
Imbauan untuk Warga
PVMBG menyatakan, aktivitas vulkanik masih tergolong tinggi dengan status siaga atau level III. Masyarakat diminta agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi di Kawah Verbeek. Kondisi aktivitas yang cenderung meningkat terutama gempa hembusan membuat masyarakat diimbau untuk menggunakan masker untuk menghindari infeksi saluran pernapasan, serta perlengkapan lain untuk untuk melindungi mata dan kulit karena terpapar debu vulkanik.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Masyaratakat juga diimbau mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak diminta menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Advertisement