Liputan6.com, Purwakarta Kabupaten Purwakarta, Jawa barat, ternyata punya banyak kuliner yang cukup terkenal. Sebagian masyarakat, mungkin hanya tahu Sate Maranggi, olahan ikan Patin, Simping, dan bakakak ayam saja yang menjadi makanan khas wilayah ini. Mengingat kuliner-kuliner itu hampir di setiap penjuru kota dan desa di Kabupaten Purwakarta dijajakan.
Tapi kuliner Purwakarta bukan hanya itu, ada satu kuliner khas lainnya yang saat ini juga sedang menjadi buah bibir para penikmat makanan.
Baca Juga
Kue Serabi namanya. Ya, penganan berbentuk bulat pipih yang berbahan dasar tepung beras itu mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Purwakarta khususnya di Jawa Barat. Karena, di beberapa daerah juga terdapat penjual makanan tersebut.
Advertisement
Biasanya, kuliner khas Jawa Barat ini disajikan dengan gula aren yang dicairkan (Kinca) sebagai sausnya. Namun, terkadang ada juga yang lebih suka menyantapnya secara orignal bahkan dengan topping sambal oncom.
Sejak zaman dulu, tampilan kue surabi mungkin begitu-begitu saja. Yakni, berwarna putih polos dengan hiasan hitam bekas tungku pembuatan di bagian bawahnya.
Seiring perkembangan zaman, kue surabi juga turut berkembang. Bahkan, ada sebagian dari para pedagannya yang kreatif dengan sengaja memodif tampilannya supaya lebih menarik.
Berbicara soal modifikasi kue surabi, di Kampung Cikopak, Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, ada seorang pedagang yang cukup piawai membuat kue surabi menjadi makanan yang 'Ngangenin'.
Dyan Rusdiana (42) begitulah pria tersebut biasa disapa. Saat ini, namanya cukup terkenal bahkan dia sendiri tak menyangka hidupnya akan sukses secara finansial hanya karena berjualan kue surabi.
Ditemui di kedainya, Dyan menjelaskan jika dirinya mulai melirik peluang usaha makanan rakyat ini sejak 2011 lalu. Awalnya, dia hanya menyajikan kue surabi tanpa tambahan topping apapun alias original.
"Seiring berjalannya waktu dan banyaknya permintaan, saya mencoba membuat ide resep baru. Yakni, dengan membuat beragam kue surabi dengan beragam varian rasa. Alhamdulillah, ternyata inovasi ini cukup digandrungi terutama oleh kaum milenial," ujar Dyan kepada wartawan, belum lama ini.
Dia mengaku, kue surabi buatannya ini tak hanya disukai kalangan milenial. Tapi, kerap dipesan oleh para pejabat untuk acara kedinasan. Bahkan, kue surabi yang ia produksi saat ini juga sudah dikenal hingga mancanegara.
"Kue surabi di sini, dibuat dengan beragam varian rasa dan telah bertransformasi dengan berbagai topping kekinian yang mengugah selera," kata pemilik kedai Serabi Gapura Kang Dyan itu.
Sebut saja di antaranya, kue surabi vla Durian, kue surabi topping Cokelat Keju Susu, kue surabi Ayam Mayonaise, kue surabi Abon Sosis, dan ratusan varian lainnya.
Dia bersyukur, karena produk kulinernya ini semakin terkenal tak kala kedatangan pelanggan dari kalangan artis ibu kota beberapa waktu lalu. Ada beberapa artis yang datang ke kedainya, sebut saja, Della Puspita dan pedangdut Akademi, Irwan.
Inovasi Ramadan
Di momentum Ramadan ini, Kang Dyan juga turut berinovasi. Dia membuat kue surabi menu baru, yakni dengan topping buah kurma. Dia bersyukur, karena menu baru ini cukup diminati pelanggannya.
"Setiap bulan puasa pasti bikin surabi topping kurma, karena memang suka banyak yang nanyain. Dulu sebenernya pas awal buat niatnya cuma coba-coba untuk inovasi, tapi ternyata banyak yang suka," katanya.
Di Ramadan ini, dalam sehari dirinya bisa menjual surabi hingga lebih dari 100 porsi. Harga jual yang ia bandrol untuk makanan tersebut, Rp 10.000 per porsinya.
"Alhamdulillah berkah, kalau bulan puasa bisa jual sampai 100 lebih seharinya. Mudah-mudahan bisa terus ramai," ucapnya.
Sementara itu, Anna (26) salah seorang pembeli Surabi Gapura Kang Dyan mengaku, sejak awal Ramadan dirinya kerap memesan makanan tersebut. Karena, menurut dia, kue surabi ini sangat cocok sebagai menu takjil saat berbuka puasa.
"Kebetulan kuenya enak, toppingnya juga ada banyak," kata Anna singkat.
Advertisement