Tanggul Sungai Wulan Jebol Lagi, Jalur Pantura Demak-Kudus Putus Total Tergenang Banjir 1,5 Meter

Jalur lalu lintas penghubung antara Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak Jawa Tengah kini lumpuh total sejak Jumat (16/3/2024).

oleh Ahmad Adirin diperbarui 18 Mar 2024, 09:34 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2024, 09:33 WIB
Banjir
Jalur lalu lintas penghubung antara Kudus dengan Demak Jawa Tengah kini lumpuh total sejak Jumat (16/3) hingga Minggu (17/3). (Liputan6.com/Arief Pramono)

Liputan6.com, Kudus - Jalur lalu lintas penghubung antara Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak Jawa Tengah kini lumpuh total sejak Jumat (16/3) hingga Minggu (17/3). Terputusnya akses jalur nasional ini, karena wilayah Kecamatan Karanganyar Demak kembali terendam banjir setinggi 1,5 meter.

Banjir yang terjadi kali kedua setelah sempat surut pada pertengahan Februari 2024 lalu, akibat jebolnya sejumlah tanggul yang berada di tepian Sungai Wulan. Tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya sempat diperbaiki oleh Kementrian PUPR itu, tidak mampu menahan debit air sungai akibat intensitas hujan yang sangat tinggi dalam sepekan ini.

Praktis kondisi itu, mengakibatkan sungai yang berada di perbatasan antara Kudus dan Demak ini, airnya melimpas menggenangi jalan Pantura. Agar tak menghambat mobilitas kendaraan, kini sejumlah rekayasa lalu lintas pun dilakukan oleh jajaran Polda Jawa Tengah.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi mengatakan, pengalihan arus lalu lintas dari Demak menuju Kudus dan sebaliknya dialihkan melalui jalur alternative melalui Kecamatan Welahan Jepara yang telah disiapkan.

Tidak hanya rekayasa lalu lintas, pihak Polda Jateng melibatkan jajaran Polres Kudus dan Polres Demak untuk menyiapkan kantong parkir bagi kendaraan bertonase sumbu 2 dan sumbu 3. Lokasi kantong parker berada di sepanjang jalan dari Kudus ke Demak untuk kendaraan beristirahat.

“Kita pikirkan kendaraan-kendaraan bertonase sumbu 3, sudah kita siapkan juga beberapa kantong parkir biar kendaraan istirahat karena jalan lumpuh. Sebagian (kantong parkir) ada di satu jalur (Kudus-Demak),” ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi saat meninjau posko pengungsian di aula DPRD Kudus, Minggu (17/3/2024).

Terkait kondisi debit air Sungai Wulan yang mengalir deras di sepanjang wilayah Kudus dan Demak, Irjen Ahmad Lutfi pun sangat berharap hujan tidak kembali turun, sehingga debit air sungai bisa surut.

Untuk mengatasinya, kata Ahmad Lutfi, Polda Jateng bersama Kodam IV Diponegoro telah segera melakukan aksi tanggap bencana di daerah yang tertimpa musibah banjir.

Nantinya, lanjut Ahmad Lutfi, TNI Polri bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengatasi banjir di Kabupaten Demak dan Kudus.

“Kerjasama TNI Polri dengan BBWS serta pemerintah daerah fokus terhadap perbaikan tanggul sungai di Kabupaten Demak, sehingga masalah banjir tidak terulang kembali,” terangnya.

Ahmad Lutfi menambahkan, Polda Jateng juga mengerahkan sejumlah personel untuk membantu penangan banjir di Demak dan Kudus. Selain itu, juga menyiapkan posko dan hal lain yang dibutuhkan masyarakat terdampak banjir yang berada di pengungsian.

 

Arus Lalu Lintas Dialihkan

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Sonny Irawan mengatakan, perjalanan arah Demak-Kudus dan sebaliknya dialihkan melalui Tengguli arah Mijen arah Jepara.

Pengalihan arus lalu lintas Demak menuju Kudus dan sebaliknya, kata Sonny, melalui jalur alternative dari pertigaan TL Trengguli - Mijen - Pertigaan Gotri Welahan Jepara - Kudus Kudus - Pertigaan Gotri Welahan Jepara - Mijen - Demak – Semarang.

“Karena tanggul di Karanganyar jebol lagi, maka lalu lintas dari Demak ke Kudus dan sebaliknya dialihkan. Kami juga mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat melakukan perjalanan menuju jalur Pantura, mengingat ancaman kondisi cuaca yang ekstrem,” ucapnya.

Sonny juga meminta para pengguna jalan untuk selalu update informasi terkait kondisi lalu lintas, agar tidak terjebak banjir saat perjalanan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kudus, Mundir menambahkan, jumlah pengungsi yang tinggal di gedung DPRD Kudus sebanyak 391 orang hingga Minggu (17/3).

Menurut Mundir, ratusan pengungsi yang tinggal di aula DPRD Kudus berasal dari Kecamatan Undaan Kudus sebanyak 340 orang. Kemudian sebanyak 51 orang warga dari Kecamatan Karanganyar Demak.

Pihak BPBD Kudus juga mencatat sebanyak 5 kecamatan dengan 29 desa di Kudus terdampak banjir. Selain itu, sejumlah 9.987 kepala keluarga dan 32.952 warga terdampak banjir.Mereka mengungsi di 15 tempat pengungsian dan tempat lainnya. (Arief Pramono)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya