Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi di Sumbar kembali erupsi pada Rabu pagi (27/3/2024), pukul 08.39 WIB. Laporan Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Marapi teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 4.391 m di atas permukaan laut.
Baca Juga
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi Gunung Marapi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi 54 detik.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang ada di sekitar lokasi Gunung Marapi dilarang masuk dan melakukan kegiatan apapun di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong alias, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.Â
Sepanjang 2024, Gunung Marapi tercatat sudah meletus sebanyak 143 kali. Hingga saat ini, Rabu pagi (27/3/2024), Gunung Marapi masih berstatus Siaga (Level III).
Tentang Gunung Marapi
Gunung Marapi memiliki ketinggian sekitar 2.891 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu gunung tertinggi di Sumatera. Gunung ini terkenal dengan keindahan pemandangan alamnya yang memukau, termasuk hutan tropis yang lebat, lembah hijau yang luas, dan padang rumput yang indah.
Bagi para pendaki, Gunung Marapi menawarkan tantangan yang menarik. Meskipun bukan gunung yang paling tinggi di Indonesia, Marapi memiliki jalur pendakian yang cukup sulit dan menantang. Para pendaki harus melalui jalur yang terjal dan berbatu, serta melewati beberapa titik yang curam dan licin. Namun, setelah mencapai puncaknya, semua perjuangan akan terbayar dengan pemandangan yang luar biasa indah.
Selain itu, Gunung Marapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya. Menurut legenda lokal, Marapi dianggap sebagai tempat tinggal para dewa dan roh nenek moyang. Oleh karena itu, gunung ini dianggap suci oleh masyarakat setempat. Di sekitar kaki gunung, terdapat beberapa situs bersejarah dan candi-candi kuno yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Sumatera Barat.
Bagi para pecinta fotografi, Gunung Marapi menawarkan keindahan yang luar biasa. Pemandangan matahari terbit dan terbenam dari puncak gunung ini adalah momen yang tak terlupakan. Selain itu, keindahan alam sekitar seperti Danau Maninjau dan Lembah Harau juga dapat dinikmati dari ketinggian Gunung Marapi.
Namun, perlu diingat bahwa pendakian Gunung Marapi membutuhkan persiapan yang matang. Para pendaki harus membawa peralatan yang sesuai, seperti sepatu hiking, pakaian hangat, dan perlengkapan lainnya. Selain itu, disarankan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi gunung dan cuaca sebelum memulai pendakian.
Gunung Marapi adalah tempat yang sempurna bagi para petualang dan pecinta alam. Dengan keindahan alamnya yang menakjubkan dan nilai sejarahnya yang kaya, gunung ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang memutuskan untuk menaklukkan puncaknya.
Advertisement