Imbauan Uskup Larantuka Jelang Semana Santa 2024

Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi mensukseskan Pekan Suci Semana Santa tahun 2024 di Kota Larantuka

oleh Ola Keda diperbarui 27 Mar 2024, 17:32 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 17:28 WIB
Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung (Liputan6.com/Ola Keda)
Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Jakarta - Keuskupan Larantuka memastikan kegiatan Semana Santa tahun 2024 akan digelar dengan aman dan kondusif di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi mensukseskan Pekan Suci Semana Santa tahun 2024 di Kota Larantuka.

"Untuk mensukseskan Semana Santa, mari kita bekerja sama menjaga seluruh rangkaian kegiatan. Tetap tingkatkan kewaspadaan dalam mengamankan jalannya kegiatan Semana Santa," ujar Uskup, Selasa 26 Maret 2024.

Ia mengatakan diperlukan adanya kerjasama yang berkesinambungan antara panitia Semana Santa dengan pihak keamanan sehingga pelaksanaan kegiatan Semana Santa 2024 dapat berjalan dengan aman, lancar dan kondusif.

"Mari bergandengan tangan dengan nilai toleransi tinggi, bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat, serta pihak keamanan untuk mensukseskan seluruh rangkaian Semana Santa Tahun 2024 sehingga dapat berjalan aman, lancar dan sukses," tandasnya.

Ritual Tikam Turo

Umat Katolik dan suku-suku Semana di Kota Larantuka, melakukan pemasangan pagar berbahan kayu kukung dan belahan bambu di sepanjang jalur prosesi Semana Santa, Kabupaten Flores Timur, Selasa 26 Maret 2024.

Tiang bambu terlilit tali gebang itu akan menjadi tempat menyalakan lilin saat prosesi Semana Santa.

Tradisi pemancangan pagar ini dikenal dengan istilah Tikam Turo yang merupakan bagian dari Semana Santa Larantuka.

Pagar yang mengitari jantung Kota Reinha Rosari itu sudah terpacak kokoh. Tradisi ini biasanya dilakukan pada Rabu Trewa dan Kamis Putih, namun beberapa tahun terakhir dimajukan Senin atau Selasa agar persiapan lainnya bisa diselesaikan dengan matang.

Pada bilik-bilik pagar, terpampang sejumlah armida sebagai tempat perhentian saat prosesi. Ada sembilan armida akan disinggahi umat sambil berdoa dan melantunkan lagu ratapan.

Dalam prosesi sakral itu, umat menempuh perjalanan sekitar dua kilo meter membawa lilin bernyala, dimulai dari gereja Katedral Larantuka.

Jalur utama prosesi Jumat Agung dimulai dari Gereja Katedral melintasi wilayah Kelurahan Lokea, Pohon Sirih, Lohayong, Balela dan Larantuka. Jalur prosesi ini meliputi ruas jalan utama yakni jalan bawah dan jalan tengah di kelurahan-kelurahan ini.

Di malam puncak Semana Santa, nyala ribuan lilin sepanjang jalan diikuti ribuan peziarah memohon ampun seraya meminta berkat dan perlindungan Bunda Maria atau biasa disebut 'Permesa'.

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya