Keren, Program Tunjangan Fertilitas untuk Karyawan dari Merck

Fertility Benefit pertama kali diluncurkan oleh Merck Group pada Oktober 2023 di sembilan negara.

oleh Novia Harlina diperbarui 30 Mar 2024, 11:28 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2024, 00:20 WIB
Program Tunjangan Fertilitas (Fertility Benefit Program) Merck. (Liputan6.com/ ist)
Program Tunjangan Fertilitas (Fertility Benefit Program) Merck. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - Merck, perusahaan sains dan teknologi dengan keahlian di bidang kesehatan meluncurkan Program Tunjangan Fertilitas (Fertility Benefit Program) bagi karyawan di Indonesia yang ingin memiliki anak.

Program inovatif ini tidak hanya menawarkan dukungan finansial, tetapi juga menyediakan solusi komprehensif bagi karyawan dan pasangan mereka mewujudkan impian menjadi orang tua. Fertility Benefit pertama kali diluncurkan oleh Merck Group pada Oktober 2023 di sembilan negara.

Pada Maret 2024, program ini diperluas ke 11 negara yaitu Indonesia, Afrika Selatan, Australia, Filipina, Irlandia, Kolombia, Malaysia, Peru, Singapura, Spanyol dan Turki. Ekspansi ini merupakan langkah lanjutan dalam perjalanan Merck, yang saat ini menawarkan manfaat Fertility Benefit ke 20 negara dan berupaya memperluasnya ke seluruh dunia.

"Ekspansi Program Fertility Benefit menunjukkan komitmen yang kuat untuk membantu rekan-rekan yang ingin membangun keluarga," ujar Chair of the Executive Board and CEO of Merck, Belén Garijo.

Di Indonesia, selain kurangnya pengetahuan tentang fertilitas, kesiapan finansial seringkali menjadi penghalang bagi pasangan yang menghadapi tantangan infertilitas untuk memiliki anak. Pengobatan yang sangat kompleks serta biaya yang cukup tinggi tidak diimbangi dengan cakupan asuransi kesehatan.

Berdasarkan studi, biaya yang harus dikeluarkan tiap pasangan untuk menjalani perawatan infertilitas berkisar hingga Rp123 juta.

"Di seluruh dunia, 1 dari 6 orang akan menghadapi masalah fertilitas. Sebagai pionir dan pemimpin di bidang fertilitas, kami di Merck memahami beban finansial dan emosional yang dapat terjadi pada individu maupun keluarga dalam perjalanan fertilitas ini," jelasnya.

Pihaknya sangat senang Program Fertility Benefit telah diluncurkan di Indonesia dan sehingga dapat mendukung karyawan kami dalam mewujudkan mimpi mereka menjadi orang tua.

Evie menjelaskan, Program Fertility Benefit memberikan akses langsung bagi karyawan Merck dan pasangannya terhadap bantuan finansial untuk berbagai tahap perjalanan kesuburan.

Dengan skema reimbursement (penggantian), karyawan serta pasangan dapat mengikuti proses konsultasi ke dokter, tes fertilitas, hingga perawatan hormonal dan program bayi tabung.

Untuk lebih mendukung karyawan melewati setiap tahap perjalanan menjadi orang tua, Merck juga menyediakan platform komunitas yang menyediakan informasi penting tentang kesehatan reproduksi, dan fertilitas.

Tak hanya itu, guna menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan sejahtera bagi karyawan, Merck menjamin kerahasiaan dan privasi karyawan yang ikut serta dalam program ini.

Menurut perkiraan saat ini, lebih dari lima juta bayi di dunia telah dilahirkan dengan bantuan produk dari Merck. Jumlah ini mewakili sekitar setengah dari seluruh bayi yang lahir melalui reproduksi bantuan medis sejak kelahiran bayi tabung pertama pada tahun 1978.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya