Daerah Rawan Gempa, Pemprov Sulbar Terus Edukasi Warga dengan Simulasi Bencana

Pemprov Sulbar melakukan simulasi bencana alam gempa bumi di Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Jumat (05/04/24).

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 06 Apr 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2024, 12:00 WIB
Pj Gubernur Sulbar
Pj Gubernur Sulbar Zudan Atif Fakrulloh memimpin pelaksanaan simulasi bencana gempa bumi (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Mamuju - Gempa 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulbar pada 15 Januari 2021 lalu. Pasca gempa itu, Pemprov Sulbar secara konsisten melakukan upaya untuk mengurangi resiko jika terjadi bencana serupa.

Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, Pemprov Sulbar tercatat sudah melakukan simulasi bencana gempa sebanyak tiga kali. Terbaru, simulasi itu dilakukan pada Jumat 6 April 2024 yang berlokasi di Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar.

Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, pihaknya akan secara rutin melakukan simulasi bencana. Menurutnya, simulasi bencana merupakan bagian yang paling penting dalam penanganan bencana alam, utamanya gempa bumi bagi warga.

"Sulbar satu-satunya provinsi di Indonesia yang tetap konsisten menyelenggarakan simulasi kebencanaan. Kenapa kita harus konsisten, karena indeks risiko bencana Sulbar itu tertinggi dan nomor satu di Indonesia," kata Zudan, Sabtu (06/04/24).

Karena itu, Zudan meminta seluruh pemerintah kabupaten dan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk sadar dan paham terhadap risiko bencana di Sulbar. Karena menurutnya, kapasitas pemerintah daerah dalam menagani bencana di provinsi ke-33 itu masih rendah.

"Kita harus berlatih, kita harus membeli alat-alat, harus memiliki regulasi yang mendukung penanganan bencana," ujar Zudan.

Karena itu, Zudan berharap semua pihak bisa satu frekuensi dan memiliki kesadaran untuk menangani bencana dengan baik. Salah satu bentuk kesadaran dan tanggap bencana dengan rutin melakukan simulasi bencana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya