Sudah Eksis Satu Abad, Ini Sejarah Tahu Sumedang 

Kepopuleran tahu sumedang berawal dari sebuah olahan makanan tahu legendaris yang sering disebut tahu bungkeng.

oleh Tifani diperbarui 17 Apr 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2024, 04:00 WIB
Cara Membuat Tahu Sumedang
Tahu Sumedang. (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Sumedang - Tahu sumedang merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Ikon kuliner tradisional ini memiliki tekstur kulit yang renyah dengan rasa yang gurih.

Tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam membuat tahu Sumedang banyak diburu para wisatawan maupun masyarakat lokal. Makanan tradisional ini juga mudah ditemukan di penjuru Kabupaten Sumedang.

Tak heran, Kabupaten Sumedang dijuluki sebagai Kota Tahu. Dikutip dari laman Indonesia Kaya, kepopuleran tahu sumedang berawal dari sebuah olahan makanan tahu legendaris yang sering di sebut tahu bungkeng.

Tahu bungkeng pertama kali ditemukan oleh seorang imigran bernama Ong Kino yang menetap di Sumedang pada 1900-an. Pada saat itu, Ong Kino sedang mencoba untuk membuat sebuah olahan makanan dari kedelai.

Olahan makanan Ong kino tersebut berupa tahu putih khas Tiongkok yang diolah dengan cara direbus. Kemudian, ia membagikannya kepada masyarakat sekitar untuk dicicipi.

Rupanya, makanan hasil olahannya tersebut dapat diterima oleh lidah masyarakat sekitar. Respons positif itu membuat Ong Kino memutuskan untuk mencoba berjualan hasil olahan tahu tersebut di Sumedang.

Mulanya, usaha tahu Ong Kino terbilang sangat sederhana. Bentuk olahan tahu juga masih biasa.

Cara membuatnya pun hanya dengan direbus. Hal ini membuat tahu bungkeng ala Ong Kino kurang begitu laku saat dijual.

Kemudian anak Ong Kino, yakni Ong Bungkeng menyusul ke Sumedang untuk meneruskan usaha dari Ong Kino tersebut. Ong Bungkeng yang meneruskan usaha dari ayahnya tersebut kembali mengkreasikan hasil olahannya sedemikian rupa hingga menjadi tahu dengan berciri khas kering, gurih, dan renyah seperti saat ini.

Inovasi yang dibuat oleh Ong Bungkeng tersebut membuat tahu tersebut menjadi sangat populer dan sangat laku terjual. Usaha tahunya tersebut terus berkembang, sehingga Ong Bungkeng memutuskan menetap untuk melanjutkan usaha inovasi olahan tahunya tersebut.

Sementara itu, Ong Kino memilih untuk pulang ke Tiongkok pada 1940-an. Saat ini, tahu bungkeng memiliki sudah tiga gerai di Kota Sumedang.

Ketiga gerai yang menjual tahu olahan Ong Bungkeng tersebut berada di Jalan 11 April, Jalan Mayor Abdurahman, dan Jalan Prabu Gajah Agung Sumedang. Toko Tahu Bungkeng tersebut buka sekitar pukul 07.00 hingga 18.00 WIB setiap harinya.

Satu buah tahu bungkeng atau tahu sumedang yang legendaris ini dibanderol mulai Rp1.000 saja.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya