Mengenal Makna di Balik Uang Arwah Dalam Tradisi Masyarakat Tionghoa

Uang arwah punya peran penting dalam upacara pemakaman dan kepercayaan spiritual dalam masyarakat Tionghoa.

oleh Panji Prayitno diperbarui 24 Apr 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2024, 07:00 WIB
Mengenal Makna Dibalik Uang Arwah Tradisi Masyarakat Tionghoa
Uang Arwah. (ist)

Liputan6.com, Cirebon - Uang arwah merupakan sebuah konsep kaya makna dalam budaya dan tradisi di beberapa masyarakat di seluruh dunia. Uang arwah memiliki peran yang sangat penting dalam upacara pemakaman dan kepercayaan spiritual.

Budayawan Tionghoa Cirebon, Jeremy Huang mengatakan, uang arwah memiliki makna yang dalam dan simbolisme yang kaya. Secara simbolis, uang arwah adalah tanda penghormatan kepada orang yang telah meninggal, serta sebagai wujud dukungan moral dan spiritual bagi keluarga yang ditinggalkan.

"Lebih dari sekadar alat tukar nilai, uang arwah juga melambangkan ikatan emosional antara dunia orang hidup dan dunia roh, serta keyakinan akan keberlanjutan kehidupan setelah kematian," kata Jeremy, Minggu (21/4/2024).

Dalam tradisi masyarakat Tionghoa yang beragama Budha dan Kong Hu Cu, ketika ada keluarga yang meninggal baik itu ayah, ibu atau kakek nenek, maka wajib anggota keluarga nya membakar uang emas dan uang perak.

Ia menjelaskan, tujuan membakar uang emas digunakan sebagai persembahan para dewa sementara uang perak digunakan untuk arwah leluhur. Berbagai jenis uang arwah diperuntukkan sebagai persembahan kepada roh yang berbeda pula.

Jeremy menyebutkan, tiga tipe utama dari uang arwah, yakni uang tunai atau disebut tembaga, kemudian perak, dan emas. Uang tunai dipersembahkan kepada orang yang baru meninggal atau roh-roh yang tidak diketahui asalnya.

Uang emas (jin) dipersembahkan kepada orang mati dan dewa-dewa tinggi seperti Kaisar Giok. Sedangkan uang perak (yin) hanya diperuntukkan untuk arwah para leluhur dan juga dewata lokal.

Kertas Sembahyang

Mengenal Makna Dibalik Uang Arwah Tradisi Masyarakat Tionghoa
Uang Arwah. (ist)

Perbedaan penggunaan tersebut harus benar-benar diperhatikan untuk menghindari kebingungan atau gangguan dari roh-roh. Selain uang emas dan, Perak juga ikut dibayar dalam upacara kematian.

Dibakar juga Kertas Sembahyang Ong Seng Ci Berisi Mantra Untuk Surat Jalan di bakar Sembahyang Leluhur atau arwah di percaya dpt membuat arwah Leluhur biar lebih Terang Dan tenang.

Ada 3 jenis kertas sembahyang yang dibakar yaitu Jiujin

Sembilan Emas

Kertas persegi lebar dengan cap persegi berwarna emas metalik serta huruf bertinta merah, dibakar sebagai persembahan untuk pejabat pasukan dan sanak keluarga.

Kanjin (Potongan Emas)

Kertas persegi lebar dengan cap persegi emas metalik, dibakar sebagai persembahan untuk para dewata tinggi serta jiwa para leluhur.

Xiaoyin (Perak Kecil)

Kertas persegi kecil dengan cap persegi perak metalik, dibakar sebagai persembahan bagi sanak saudara, leluhur, dan para dewa bumi."

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya