Liputan6.com, Garut - Musibah gempa magnitudo 6,5 yang melanda Garut, Jawa Barat Sabtu malam (27/4/2024) disebut tidak mengganggu aktivitas wisata di wilayah pantai selatan Garut.
Kondisi laut yang terbilang normal setelah bencana gempa magnitudo 6,5, memberikan rasa aman bagi pengunjung wisata, meskipun di antaranya lebih memilih pulang lebih awal dari jadwal yang direncanakan.
Baca Juga
“Kondisi (pantai) Sayang hilang air mengering namun sudah pasang, tidak ada ciri-ciri tsunami, pengunjung landai aman,” ujar Bripka Fasial, anggota Polsek Pameungpeuk melaporkan setelah Gempa magnitudo 6,5, Ahad (28/4/2024).
Advertisement
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Ia mengimbau kepada seluruh pengunjung wisata pantai selatan Garut, termasuk masyarakat sekitar tetap berhati-hati dan waspada.
Hal senada disampaikan Bedi Jubaedi, anggota Polsek Pameungpeuk lainnya. Menurutnya, setelah gempa garut magnitudo 6,5 berlangsung, kondisi air laut kembali normal, dan tidak menunjukan hadirnya ancaman tsunami.
“Alhamdulillah untuk kejadian untuk gempa ini tidak ada kerusakan, untuk air laut kebetulan sedang surut tidak akan menimbulkan tsunami, kalau tsunami pasti (air ombak) ke tengah,” papar dia.
Nurdin, Wisatawan asal Kecamatan Karangpawitan, Garut lebih memilih pulang lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Tadi malam getarannya cukup teras meskipun sedang di luar dekat pantai, kami semua khawatir mendingan pulang,” ujar dia.
Beruntung gempa magnitudo 6,5 itu tidak menimbulkan tsunami. Namun bagi sebagian wisatawan, memilih meninggalkan laut lebih awal merupakan jalan terbaik bagi mereka.
“Agar lebih aman, kami putuskan sejak subuh tadi pulang lebih dulu, awalnya sore ini pulang,” kata dia.