Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Tari Sedunia atau International Dance Day diperingati setiap 29 April. Melalui momen ini, setiap orang di dunia memiliki kesempatan untuk lebih mengeksplor tari dengan berbagai cara, termasuk pentas tari hingga flashmob.
Mengutip dari laman International Dance Day, Hari Tari Sedunia diciptakan oleh Komite Tari dari Institut Teater Internasional (ITI) yang merupakan mitra utama seni pertunjukan UNESCO. Peringatan ini pertama kali digelar pada 1982.
Sejak didirikan, Komite Tari Internasional dan ITI memilih tokoh tari luar biasa untuk menulis pesan pada Hari Tari Internasional. Pesan tersebut dapat berisi berbagai refleksinya terhadap tari yang akan diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Advertisement
Baca Juga
Nantinya, pesan tersebut akan dibacakan kepada penonton sebelum pertunjukan di berbagai tempat. Tahun ini, pihaknya memilih Marianela NÚÑEZ, penari balet asal Argentina.
Marianela Núñez lahir pada 23 Maret 1982 di San Martin, Argentina. Ia mengikuti pelatihan awal menari di Instituto Superior de Arte del Teatro Colón dan telah berkembang menjadi tokoh terkemuka di dunia balet.
Sepanjang kariernya, ia telah mendapat banyak penghargaan bergengsi, seperti Penghargaan Benois de la Danse dan Penghargaan Laurence Olivier. Ia juga mendapat beberapa penghargaan nasional, seperti Penghargaan María Ruanova 2010 dari Dewan Tari Argentina dan Penghargaan Konex untuk penari terbaik dekade ini.
Pentingnya Seni Tari
Secara umum, sejarah Hari Tari Sedunia adalah hari perayaan bagi mereka yang dapat melihat nilai dan pentingnya bentuk seni tari. Peringatan ini sekaligus menjadi momen untuk menunjukkan kepada pihak-pihak tertentu yang belum menyadari potensi tari untuk pertumbuhan ekonomi.
Menurut beberapa sumber, 29 April dipilih sebagai Hari Tari Sedunia karena bertepatan dengan hari lahirnya Jean-George Noverre, sang pencipta tari balet modern.
Gagasan Hari Tari Sedunia adalah untuk merayakan dan menikmati tari sebagai bahasa universal, untuk melintas hambatan politik, etnis, dan budaya yang membawa masyarakat kepada satu kesatuan bahasa, yaitu menari.
(Resla)
Advertisement