Liputan6.com, Gorontalo - Setelah penutupan sementara akibat erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara (Sulut). Bandara Djalaludin di Gorontalo kini telah dibuka kembali untuk melayani penerbangan Kamis, (02/04/2024)
Keputusan tersebut diumumkan setelah otoritas penerbangan setempat melakukan evaluasi atas kondisi keamanan dan situasi di sekitar bandara. Erupsi Gunung Ruang mengakibatkan gangguan signifikan pada operasi penerbangan dan perjalanan udara sejak beberapa hari terakhir.
Beberapa maskapai penerbangan telah membatalkan atau mengalihkan rute penerbangan mereka untuk menghindari wilayah yang terdampak erupsi.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanaya evaluasi, pihak otoritas bandara Djalaludin Gorontalo juga telah melakukan pembersihan di sekitar bandara. Pihak bandara melakukan pembersihan sisa abu vulkanik di seluruh badan runway.
"Pihak bandara, Polsek dan Pemerintah daerah telah membersihkan runway," kata Kapolsek Bandara Ismet Ishak.
Seluruh bagian runway dicuci dengan air menggunakan mobil pemadam kebakaran. Selain itu, petugas bandara juga membersihkan dengan menggunakan peralatan seadanya.
"Abu vulkanik yang masuk ke runway dicuci hingga bersih agar penerbangan tidak ada kendala," ujarnya.
Menurutnya, penerbangan mulai dibuka sejak Kamis, 2 Mei 2024 sekitar pukul 05.00 Wita. Penerbangan diawali dengan maskapai Lion Air sekitar pukul 08.00 Wita pagi.
"Penerbangan perdana tadi pagi sudah ada. Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi," katanya.
Hingga saat ini kata Ismet, mereka tidak mendapat komplain dari penumpang yang gagal berangkat atas peristiwa ini. Sebab, seluruh maskapai sudah menginformasikan hal ini secara cepat kepada calon penumpang.
"Pengeluhan penumpang tidak ada. Dari maskapai langsung menghubungi penumpang bahwa terjadi keterlambatan karena terdampak abu vulkanik," ia menandaskan.
Penutupan sementara Bandara Djalaludin Gorontalo memberikan peringatan penting tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di wilayah tersebut.
Pemerintah setempat dan berbagai lembaga terkait terus meningkatkan kesiapsiagaan dan sistem pemantauan untuk mengurangi risiko dan melindungi masyarakat serta infrastruktur dari dampak negatif erupsi gunung ruang.