Pj Gubernur Dorong Pengembangan Sektor Ekonomi Kreatif untuk Masa Depan Jabar

Smiling West Java Academy merupakan aktivasi ruang publik melalui workshop kepariwisataan, serta 17 sub sektor untuk pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif.

oleh Arie Nugraha diperbarui 09 Mei 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2024, 08:00 WIB
Peresmian Kerabat Store, Dome Ciayumajakuning, dan Kerabat Cafe
Peresmian Kerabat Store, Dome Ciayumajakuning, dan Kerabat Cafe di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kabupaten Majalengka, Senin (6/5/2024). (sumber foto: Adpim Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin meyakini ekonomi kreatif merupakan masa depan di provinsi penopang Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Untuk itu, Bey mendorong sektor ekonomi kreatif dan pengembangan pariwisata, serta kebudayaan pada workshop Smiling West Java.

"Saya yakin masa depan kita ada pada ekonomi kreatif," ujar Bey dalam siaran medianya dikutip, Rabu, 8 Mei 2024.

Smiling West Java Academy merupakan aktivasi ruang publik dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar melalui workshop kepariwisataan, serta 17 sub sektor untuk pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif.

Bey mengatakan Provinsi Jabar mulai membangun ekonomi kreatif pada 2022-2023 melalui pemanfaatan teknologi.

"Tahun 2023-2025 menjadi masa percepatan dengan sinergi dan kolaborasi bersama para pelaku ekonomi kreatif," kata Bey.

Bey mengatakan Provinsi Jabar sendiri terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif. Hal itu dibuktikan dengan menyumbang 20,74 persen terhadap PDRB ekonomi kreatif nasional.

Namun demikian, Bey menyebutkan terdapat hambatan yang harus diselesaikan. Khususnya regulasi maupun ekosistem dalam menghadapi persaingan global.

Provinsi Jabar sendiri telah memiliki Perda Nomor 15/2017 tentang Ekraf dan Pergub Nomor 44/2021 tentang Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun 2012-2025.

"Pembangunan simpul-simpul kreatif (creative hub) adalah salah satunya," sebut Bey.

Creative hub dapat menjadi ruang berkreasi bagi masyarakat sekaligus media dalam menciptakan kemandirian ekonomi daerah.

Pemerintah Jabar berkomitmen dengan menghadirkan gedung -gedung creatif centre dan mengaktivasi ruang-ruang publik melalui kolaborasi pentaheliks. Salah satunya ruang publik seni dan kreatif di Disparbud Jabar.

Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar mengatakan kelas atau workshop kreatif akan dilaksanakan berkelanjutan setiap Sabtu dan Minggu dalam empat sesi pertemuan.

"Diharapkan Smiling West Java Academy ini menjadi wadah bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mengembangkan potensinya," kata Benny.

Workshop gelombang 1 akan diselenggarakan selama 6 minggu meliputi workshop pariwisata, hospitality, pramuwisata, pengembangan game, seni pertunjukan dan seni musik.

Untuk batch 1 ini Disparbud berkolaborasi dengan Politeknik Bandung, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Himpunan Pramusiwata Indonesia, PHRI, Agate Academy, Singlet Kabaret, Senandung dan KPJ Jabar.

Sasaran peserta meliputi pelaku industri pariwisata, industri kreatif, asosiasi, komunitas, pelajar dan mahasiswa serta ASN/non - ASN yang ingin terlibat dalam pengembangan ekonomi kreatif. Batch 1 diikuti oleh puluhan peserta.

"Kami yakin kegiatan ini dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki para pelaku industri pariwisata dan kreatif sekaligus menjawab tantangan ketenagakerjaan dan kewirausahaan. Sebab ini pun bisa menjadi ajang pemasaran industri kreatif," jelas Benny.

 

Smiling West Java Ambassador 2023

Pada April 2023 lalu, Disparbud Jabar akhirnya mengumumkan nama-nama peserta yang terpilih mengikuti program Smiling West Java Ambassador 2023.

Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini ada 1.000 peserta yang akan mengeksplorasi potensi desa wisata di Jawa Barat.

Tahun lalu program ini diikuti 108 content creator dan mendapat perhatian positif dari banyak pihak termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, ini menjadi sebuah inovasi dalam mempromosikan pariwisata di Jawa Barat.

"Cintai yang kamu kerjakan, dan kerjakan yang kamu cintai. Menurut saya, itu nikmat sekali. Jadi yang suka buat video, buat sebagus mungkin konten-kontennya. Apalagi pariwisata, kita tidak hanya bicara natural wonders saja. Tapi ada sisi-sisi yang bisa diangkat seperti kulinernya, sejarahnya, dan lain-lain. Ini cara kreatif Jawa Barat dalam mempromosikan pariwisata," ucap Ridwan Kamil dicuplik dari laman Disparbud Jabar.

"Saya titip promosikan dengan tema Tourism is Happiness Project, Tourism is Happiness Business. Saya juga titip dalam membuat konten agar bantu mengedukasi bagaimana menjadi turis yang sopan, tidak buang sampah sembarangan, tidak membuang apa pun ke aliran sungai, dan semacamnya. Jangan hanya mempromosikan wisatanya saja, tapi latih followers kalian dengan cara berpiknik yang bertanggung jawab," tambahnya.

Tahun ini peserta yang terpilih merupakan hasil seleksi ketat dari ribuan pendaftar. Nantinya mereka akan mendapat bimbingan teknis tentang kepariwisataan, fotografi, videografi, content creator, story telling, dan lain sebagainya.

Setelah itu, para peserta akan disebar untuk mengunjungi lebih dari 600 desa wisata yang ada di Jawa Barat. Selain potensi wisata, mereka juga diminta mengeksplorasi budaya serta ekonomi kreatif dari tempat yang dikunjunginya.

Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar mengatakan Smiling West Java Ambassador tahun 2023 berfokus pada program pengembangan content creator yang melibatkan masyarakat khususnya desa wisata.

"Tujuannya adalah pemberdayaan masyarakat di desa wisata menjadi content creator dalam mempromosikan wisata dan budaya di daerahnya masing-masing," kata Benny di Bandung, Jumat (28/4/23).

Dengan bertambahnya jumlah peserta, diharapkan dampak positif bisa dirasakan secara lebih luas baik untuk masyarakat umum maupun pelaku industri pariwisata.

Untuk nama-nama peserta yang lolos, bisa dilihat melalui sosial media instagram Disparbud jabar, @disparbudjabar atau SWJ Ambassador, @swj.ambassador.

 

Smiling West Java Ambassador

Dicuplik dari laman Disparbud Jabar, Smiling West Java Ambassador adalah program yang digagas Disparbud Jabar ditujukan untuk mensosialisasikan pariwisata, budaya, serta ekonomi kreatif lewat platform media sosial dengan konsep kekinian.

Rangkaian seleksi diawali dengan pelaksanaan open call ke masyarakat yang mendapat respon positif karena jumlah pendaftar mencapai 2.032 orang.

Ridwan Kamil yang menjabat sebagai gubernur waktu itu berharap peserta yang terpilih bisa berinovasi dalam mempublikasikan konten-konten menarik.

"Cintai yang kamu kerjakan, dan kerjakan yang kamu cintai. Menurut saya, itu nikmat sekali. Jadi yang suka buat video, buat sebagus mungkin konten-kontennya. Apalagi pariwisata, kita tidak hanya bicara natural wonders saja. Tapi ada sisi-sisi yang bisa dingkat seperti kulinernya, sejarahnya, dan lain-lain," ucap Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatkan ini langkah baru dalam mempromosikan pariwisata. Sebab pendekatan lewat dunia digital menjadi pilihan tepat karena sudah banyak masyarakat yang mengakses media sosial.

"Bentuk kreativitas yang dicurahkan oleh kalian, itu harus menjadi contoh bagi yang menontonnya. Kalau kalian sudah membuat konten, langsung saja direpost akun IG Disparbud Jabar. Nanti ukuran suksesnya di akhir tahun, ada berapa wisatawan yang datang karena lihat medsos SWJ Ambassador," tutur Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil resmi mengukuhkan 108 Duta Pariwisata Smiling West Java Ambassador. Proses pengukuhan tersebut dilakukan di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 21 Juni 2022.

Secara simbolis, proses pengukuhan ditandai dengan pemasangan jaket kepada tiga perwakilan peserta yaitu Iestri Kusumah Wardhani, Adi Putra Maryana, dan Abdilla Hadi Wijaya.

Selanjutnya 108 SWJ Ambassador akan mendapatkan pembekalan dan pelatihan baik dari Disparbud Jabar serta Dale Carnegie agar bisa meningkatkan kemampuan dalam berinovasi untuk menjadi agent of change pariwisata Jawa Barat.

"Program ini telah membuka kolaborasi multi pihak. Alhamdulillah terjalin kerja sama dengan Dale Carnegie yang merupakan lembaga pelatihan internasional terbesar di dunia yang bersedia melatih para SWJ Ambassador untuk penguatan soft skill yang bertujuan melatih kepercayaan diri dan interaksi sosial, serta communication skill," ujar Benny Bachtiar.

"Mudah-mudahan dengan upaya ini SWJ Ambassador dapat menjadi agen perubahan di sektor pariwisata, sekaligus menjadi stimulus bagi pemberdaya masyarakat dan produk ekonomi kreatif yang membawa multiplier effect dan bisa mempengaruhi perkembangan sektor lain yang mendukung keberlangsungan pariwisata," ucap Benny Bachtiar.

Tak hanya itu, dengan keberadaan SWJ Ambassador ini diharapkan mampu menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat demi meningkatkan transaksi ekonomi kreatif dan akhirnya mewujudkan cita-cita menuju Jabar Juara lahir batin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya