Gunung Ile Lewotolok Erupsi, Tinggi Kolom Letusan Capai 800 Meter

Gunung Ile Lewotolok di NTT kembali erupsi pada Selasa (14/5/2024), pukul 09.12 Wita.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 14 Mei 2024, 09:15 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 09:15 WIB
Gunung Ile Lewotolok Meletus
Gunung Ile Lewotolok di NTT kembali erupsi pada Selasa (14/5/2024), pukul 09.12 Wita. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ile Lewotolok di NTT kembali erupsi pada Selasa (14/5/2024), pukul 09.12 Wita. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat tinggi kolom letusan Gunung Ile Lewotolok teramati mencapai 800 meter di atas puncak.

"Atau 2.223 meter di atas permukaan laut," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Jeffry Pugel.

Jeffry mengatakan kolom abu erupsi Gunung Ile Lewotolok teramati berwarna putih, kelabu, hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.

Erupsi itu pun terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 34.5 mm dan durasi sementara 2 menit 17 detik.

Badan Geologi pun memberikan imbauan agar masyarakat yang berada di sekitar gunung untuk menggunakan masker agar terhindar dari gangguan pernapasan karena terpapar abu vulkanik.

Lebih lanjut ia menjelaskan Badan Geologi memberikan rekomendasi agar masyarakat dan wisatawan tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung.

Lalu masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava, dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung.

 

Imbauan Jarak Aman

Selanjutnya masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara diingatkan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km pusat aktivitas gunung.

Sedangkan wisatawan dan masyarakat Desa Amakaka diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 3 km pusat aktivitas gunung.

"Serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava, dan awan panas dari bagian barat puncak atau kawah gunung," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya