BNPB Akan Ledakkan Bebatuan Besar Sisa Material Banjir Lahar Dingin Sumbar

Masyarakat setempat setuju dan tidak mempermasalahkan rencana peledakan batu tersebut karena demi kepentingan bersama.

oleh Novia Harlina diperbarui 27 Mei 2024, 02:30 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2024, 02:30 WIB
Jumlah Korban Jiwa Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Terus Bertambah
Pencarian korban dilakukan di sekitar sungai dan reruntuhan bangunan yang ada di desa-desa terdampak banjir bandang yang menghantam beberapa wilayah di sekitar Gunung Marapi pada akhir pekan lalu. (AP Photo/ Fachri Hamzah)

Liputan6.com, Padang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana akan meledakkan batuan material Gunung Marapi, Sumatera Barat guna mengantisipasi kejadian banjir lahar dingin pada Sabtu (11/5/2024) yang memakan korban puluhan jiwa.

Peledakan ini dilakukan karena banyak batuan besar dengan diameter lebih dari dua meter dengan berat hingga ratusan kilogram tampak berserakan di jalanan setelah menghantam bangunan di sekitarnya.

"Hal ini diperlukan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di hulu, material batuan ini tidak menyumbat alur aliran air," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui siaran pers yang dikutip pada Minggu (26/5/2024).

Ia menyebut peledakan ini setelah dilakukan melakukan survei aerial menggunakan helikopter untuk mengobservasi lebih lanjut titik rawan guna efektifitas penanganan darurat dan langkah mitigasi.

Hasil survei udara menunjukkan terdapat titik batuan besar dengan potensi bencana tinggi kedepannya. Salah satu titik rawan yang rencananya akan dilakukan peledakan adalah di Batu Tasangkuik di Sungai Pua, Kabupaten Agam.

Sekda Agam mengatakan jika masyarakat setempat setuju dan tidak mempermasalahkan rencana peledakan batu tersebut karena demi kepentingan bersama.

Selain peledakan bebatuan besar, BNPB bersama pemerintah daerah juga mengambil langkah lanjutan untuk penanganan bencana banjir lahar dingin ini antara lain, normalisasi daerah aliran sungai, pembangunan sabo dam, dan penguatan Early Warning System.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


62 Orang Meninggal, 10 Lainnya dalam Pencarian

Sebanyak 62 orang dinyatakan meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024).

Berdasar keterangan pada Sabtu 25 Mei 2024, total korban tersebut di antaranya dari Agam sebanyak 24 korban meninggal, Tanah Datar 32 korban, Padang Panjang dan Padang sebanyak 2 korban dan 2 lainnya sedang proses identifikasi di Tanah Datar.

"Dari 62 korban meninggal, 60 telah teridentifikasi dan 2 lainnya belum teridentifikasi," kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Minggu (26/5/2024).

Sementara, 10 korban di Tanah Datar masih dalam pencarian. Basarnas melakukan pencarian di 7 sektor di Tanah Datar, Padang Pariaman hingga Sijunjung.

Pihaknya mengimbau masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya susulan.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya