Liputan6.com, Bandung - Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan keindahan alamnya. Pasalnya, negara ini menyimpan berbagai surga tersembunyi dari alamnya yang memesona.
Salah satunya Pulau Flores yang berada di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau ini terkenal dengan alamnya yang menakjubkan dan masih asri karena jarang terjamah oleh manusia.
Pulau Flores terkenal dengan keindahannya mulai dari Gunung, Pantai, dan Danau yang unik. Misalnya saja Danau Kelimutu yang menyimpan keindahan menakjubkan di sekitarnya.
Advertisement
Diketahui Danau ini mempunyai warna air yang berbeda-beda dan bisa berubah seiring waktunya. Danau Kelimutu juga berada di puncak Gunung Kelimutu yang dianggap sakral oleh penduduk setempat.
Kemudian Danau Kelimutu juga terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya yang mempesona. Sehingga termasuk dalam salah satu destinasi wisata alam yang wajib untuk dikunjungi ketika datang ke Pulau Flores.
Melansir dari situs Wonderful Indonesia Danau Kelimutu mempunyai tiga buah danau. Serta terdapat tiga warna yang berbeda mulai dari warna merah, biru, hingga putih.
Namun, ketiga warnanya bisa berbeda-beda atau berubah seiring dengan perjalanan waktu. Meskipun begitu pesona alam di sekitar Danau Kelimutu masih berhasil mempesona banyak orang.
Secara budaya Danau Kelimutu merupakan danau yang sakral untuk penduduk setempat. Diketahui ketika warna danaunya berubah penduduk sekitar percaya bahwa mereka harus memberikan sesajen untuk arwah orang-orang yang telah meninggal.
Asal Usul Danau Kelimutu
Mengutip dari situs Wonderful Indonesia Danau Kelimutu mempunyai nama yang cukup bermakna. Namanya berasal dari gabungan kata “Keli” yang berarti Gunung dan kata “Mutu” yang mempunyai arti mendidih.
Berdasarkan kepercayaan penduduk setempat Danau Kelimutu warna danau yang berbeda-beda mempunyai arti masing-masing dan kekuatan alam yang sangat sakral.
Sebagai informasi Danau ini dibagi atas tiga bagian sesuai dengan warna-warna yang ada di dalam danaunya. Seperti Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal.
Kemudian Danau berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan semasa hidup selalu melakukan kejahatan atau tenung.
Sementara danau berwarna putih atau “Tiwa Ata Mbupu” merupakan danau tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Bahkan penduduk setempat mempercayai ketika danau berubah warna maka mereka harus memberikan sesajen bagi arwah orang-orang yang telah meninggal.
Advertisement
Lokasi Danau Kelimutu
Danau Kelimutu mempunyai luas secara total sekitar 1.051.000 meter persegi. Kemudian volume airnya sekitar 1.292 juta meter kubik dan batas antar danaunya merupakan dinding batu sempit yang mudah longsor.
Dinding di sekitar Danau Kelimutu juga terkenal terjal karena mempunyai sudut kemiringan sekitar 70 derajat dan ketinggian dinding danaunya berkisar antara 50 hingga 150 meter.
Lokasi Danau Kelimutu berada di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara timur atau tepatnya berada di Gunung Kelimutu, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.
Wisatawan yang ingin menikmati Danau Kelimutu dianjurkan untuk datang pada musim kering antara bulan April hingga Oktober. Pasalnya pada musim kering cuaca yang cerah mempermudah akses menuju Danau tersebut.
Sementara pada musim hujan akses ke danau bisa menjadi lebih sulit dan terkadang danau tertutup oleh kabut yang menghalangi pandangan.
Daya Tarik Danau Kelimutu
Tentunya sebagai tempat alam yang indah dan mempesona Danau Kelimutu menyimpan banyak daya tarik. Hal yang pertama ada pada warna danaunya yang terdiri dari tiga warna yang dapat berubah-ubah.
Kemudian pemandangan alam di sekitar danau ini terkenal sangat menakjubkan sehingga cocok untuk menikmati pemandangan alam secara langsung. Para wisatawan juga bisa menikmati sunrise di puncak Kelimutu dengan pemandangan danaunya.
Selain keindahan alam tempat ini juga terkenal dengan budayanya yang kental. Diketahui terdapat festival atau ritual adat tahunan yang diselenggarakan setiap 14 Agustus oleh Suku Lio.
Pati Ka merupakan ritual adat yang berarti memberi makan atau memberikan sesajen kepada leluhur Danau Kelimutu. Pasalnya Suku Lio mempercayai bahwa danau tersebut merupakan peristirahatan terakhir untuk jiwa-jiwa yang kembali setelah perjalanan hidup berakhir.
Sebagai informasi dalam ritual adat tersebut para sesepuh Suku Lio biasanya mengenakan pakaian adat berupa sarung tenun dan ikat kepala. Kemudian terdapat prosesi upacara lainnya yang sangat sakral.
Advertisement