LPS Buka Kantor Perwakilan di Medan, Ini Fungsinya

Liputan6.com, Medan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membuka Kantor Perwakilan LPS I yang berlokasi di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Fungsinya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kepercayaan kepada nasabah bank.

Kepala Kantor Perwakilan LPS I – Medan, Muhamad Yusron menjelaskan, LPS adalah lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 (UU LPS) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 (UU P2SK).

"Tujuannya untuk menjamin dan melindungi dana masyarakat yang ditempatkan pada bank serta perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah," kata Yusron di Kantor Perwakilan LPS I – Medan, Gedung Sinar Plaza, Lantai 9, Medan, Selasa (4/6/2024).

Diterangkan Yusron, fungsi LPS ada 5, yaitu menjamin simpanan nasabah penyimpan, menjamin polis asuransi, turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem keuangan sesuai dengan kewenangannya, melakukan resolusi bank, dan melakukan penyelesaian permasalahan perusahaan asuransi yang dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

LPS juga berada dalam suatu komite, yaitu Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), sebuah komite yang dibentuk untuk melakukan pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan serta untuk melaksanakan kepentingan dan ketahanan negara di bidang perekonomian.

"KSSK beranggotakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS," terangnya.

Diungkapkan Yusron, LPS menjamin semua bank yang beropererasi di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Untuk Kantor Perwakilan LPS I – Medan punya wilayah kerja seluruh Sumatera, dari Sabang sampai Lampung.

"Kalau ada misalnya bank yang diresolusi LPS, tentunya kami Kantor Perwakilan Medan ini akan hadir untuk memberikan penjelasan kepada nasabah bank tersebut, sepanjang di wilayah Sumatera ini," ucapnya.

"Termasuk juga kepatuhan bank di wilayah Sumatera ini terhadap peserta penjamin simpanan. Itu kita akan memantau juga. Kami baru beroperasi pada Mei 2024, secara bertahap akan melakukan pengawasan kepatuhan penjaminan, juga sosialisasi edukasi. Kami fokus di Sumut dulu," sambungnya.

Diakui Yusron, ke depan pihaknya akan bergerak secara bertahap ke pravinsi lain di Sumatera. Untuk di Sumut, pertemuan dengan bank sudah diagendakan. LPS akan mengumpulkan seluruh bank umum yang berkantor pusat di Sumut.

"Ada dua bank yang berkantor pusat di Sumut, yaitu BPD Bank Sumut dan Bank Mestika. Kemudian, seluruh bank umum yang punya cabang di Sumut, juga akan kita undang," ujarnya.

Tidak hanya itu, sambung Yusron, pihaknya juga akan mengundang seluruh BPR dan BPRS di Sumut. Dalam pertemuan akan ditekankan mengenai perkenalan LPS sudah hadir di Medan, sudah membuka kantor perwakilan, dan sudah beroperasi sejak 3 Mei 2024.

Juga akan disampaikan fungsi LPS ke perbankan. "Intinya, lebih mengingatkan kembali fungsi LPS. Akan kami sampaikan ke bank umum, BPR dan BPRS mengenai kewajiban bank sebagai peserta penjaminan LPS apa saja," terangnya.

"Jadi, mengingatkan mereka akan kewajiban-kewajiban sebagai peserta penjaminan LPS, mulai dari pelaporan, pembayaran premi, banyak hal yang menjadi kewajiban bank sebagai peserta simpanan," lanjutnya.

Untuk di luar bank, LPS dalam program kerja akan melakukan sosialisasi dan edukasi ke semua kalangan, termasuk juga mahasiswa, akademisi, dan kampus. Agar mereka tahu LPS ada di Medan, dan ada kantor juga di Medan.

"Lalu kita lakukan edukasi atau literasi mengenai LPS. Mahasiswa sangat penting, karena mereka generasi masa depan," Yusron mengungkapkan.

Disinggung mengenai alasan LPS buka kantor cabang, Muhamad Yusron menuturkan, secara Undang-Undang UU dimungkinan LPS sudah membuka kantor cabang atau wilayah, tapi kebutuhan belum terlalu mendesak.

"Karena, saat itu LPS jika ada bank yang diresolusi akan datang dari Jakarta ke tempat tersebut," bebernya.

Tapi, dengan semakin menyebarnya bank yang ditangani LPS dari Sabang sampai Merauke, dan semakin banyak, disadari juga bahwa pengenalan mengenai LPS atau kepedulian mengenai LPS masih rendah, maka dipandang perlu untuk hadir ke wilayah-wilayah.

Pada tahap pertama di 2024, LPS baru membuka 3 kantor perwakilan, yaitu di Medan, Kantor Perwakilan I. Surabaya, Kantor Perwakilan II, dan Makassar, Kantor Perwakilan III.

"Tidak menutup kemungkinan, ke depan akan dibuka lagi kantor perwakilan sesuai kebutuhan. Kenapa Medan? Karena salah satu kota besar di Indonesia, dan Medan kota terbesar di Sumatera," sebutnya.

Sebelumnya, peresmian kantor LPS di Medan dilakukan Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, bersama Pejabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Hassanudin.

Purbaya menjelaskan, pemilihan Medan sebagai salah satu lokasi kantor perwakilan LPS didasari pertimbangan bahwa Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan transaksi bisnis yang tinggi.

Purbaya juga mengatakan, Provinsi Sumut merupakan salah satu pusat ekonomi di Indonesia. Hal ini terlihat dari porsi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumut terhadap PDB Indonesia sepanjang tahun 2023 yaitu sebesar 4,89 persen.

Pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi di Sumut mencapai 5,01 persen YoY. Sementara itu dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), per Februari 2024 DPK perbankan Provinsi Sumut mencapai Rp 319,9 triliun, atau setara 3,91 persen terhadap total DPK nasional, dan 37,08 persen terhadap total DPK di Sumatera. Per Februari 2024, DPK Sumut tumbuh 6,43 persen YoY.

"Dibukanya Kantor Perwakilan LPS di Medan, anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Provinsi Sumut sudah lengkap yang beranggotakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan," Purbaya menuturkan.

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin mengatakan, kehadiran Kantor Perwakilan LPS I – Medan diharapkan dapat lebih dekat dengan masyarakat Sumut guna mendapatkan edukasi keuangan, agar layanan keuangan dapat benar-benar dirasakan masyarakat Sumut, khususnya para nasabah perbankan.

"Diharapkan juga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai program penjaminan, baik pada perbankan maupun asuransi, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dapat semakin bertambah," tandasnya.