Microsleep Sangat Berbahaya, Masih Banyak yang Anggap Sepele

Hutama Marga Waskita melakukan Operasi Microsleep dan Operasi Simpatik di Gerbang Tol Tebing Tinggi yang merupakan bagian dari Ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat).

oleh Reza Efendi diperbarui 05 Jun 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 16:00 WIB
Operasi Microsleep
Operasi Microsleep dan Operasi Simpatik di Gerbang Tol Tebing Tinggi yang merupakan bagian dari Ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) (Dok: Hamawas)

Liputan6.com, Medan Hutama Marga Waskita melakukan Operasi Microsleep dan Operasi Simpatik di Gerbang Tol Tebing Tinggi yang merupakan bagian dari Ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat).

Manager Pengendali Operasional Ruas Tol Kutepat, Sigit Prionggo mengatakan, Operasi Microsleep dilaksanakan pada Senin, 3 Juni 2024, malam. Operasi ini dilakukan untuk menekan resiko kecelakaan akibat mengantuk ketika pengendara berkendara di ruas tol yang dikarenakan human error.

"Microsleep ini sangat berbahaya, karena masih banyak yang menganggap ini merupakan hal yang sepele," kata Sigit, dalam keterangan diperoleh Liputan6.com, Rabu (5/6/2024).

Diungkapkan Sigit, microsleep menjadi perhatian tersendiri bagi Hamawas terhadap pengendara. Hamawas akan melakukan Operasi Microsleep secara rutin untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di jam rawan mengantuk.

"Operasi ini dilakukan bersama dengan Polisi Jalan Raya (PJR) Dirlantas Polda Sumut Unit 5 Kutepat," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Evaluasi dan Analisis Data

Apa Itu Microsleep dan Bagaimana Mencegahnya?
Ilustrasi pengemudi tanpa sadar tertidur (risescience.com)

Kegiatan Operasi Microsleep ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan analisis data. Microsleep adalah kondisi di mana seseorang tertidur selama beberapa detik tanpa disadari, dan hal ini telah menjadi penyebab utama sejumlah kecelakaan di jalan tol.

"Banyak pengendara yang mengalami microsleep akibat kelelahan ketika berkendara pada malam hari," Sigit menuturkan.

Maka dari itu kegiatan Operasi Microsleep ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir terjadinya kecelakaan fatal akibat mengantuk ketika pengendara sedang berkendara di Ruas Tol Kutepat.

"Berdasarkan data yang kita dapatkan, banyak pengendara yang merasakan kantuk luar biasa ketika berkendara di malam hari. Kami harus mewaspadai kondisi ini, khususnya untuk para sopir truk dengan muatan besar," Sigit menyebutkan.


Cek Kondisi Fisik Pengendara

Ilustrasi cek mobil setelah mudik
Ilustrasi

Diterangkan Sigit, dalam operasi tersebut, para petugas memeriksa kondisi fisik pengendara, identitas pengendara dan penumpang, juga melakukan pengecekan terhadap kendaraan.

"Kita juga memastikan lokasi yang akan dituju serta melakukan pemasangan scotlight atau stiker pemantul cahaya di kendaraan dengan bermuatan besar, atau angkutan umum yang akan melintas Jalan Tol Tebing Tinggi," terangnya.

Diungkapkan Sigit, ada sekitar 60 lebih kendaraan yang dilakukan pengecekan selama kurang lebih 1,5 jam operasi ini berjalan. Pada momen tersebut pengelola Ruas Tol Kutepat memberikan imbauan serta bingkisan berupa snack, kopi dan tongkat E-Toll kepada para pengguna jalan.

"Bagi pengendara yang terindikasi mengantuk, diarahkan untuk beristirahat terlebih dahulu di kantor Gerbang Tol Tebing Tinggi," ungkapnya.


Kampanye Keselamatan

Jalan Tol Trans Sumatera
Selama libur Nataru 2023/2024, Hutama Marga Waskita mengoperasikan jalan tol Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 28,3 Km dengan tidak dikenakan tarif alias Rp 0, alias gratis dengan tanpa melakukan tapping pada gerbang tol atau free access.

Seorang pengguna jalan, Sagimin mengatakan, kegiatan Operasi Microsleep ini sangat baik dilakukan untuk para pengguna jalan yang akan memasuki ruas tol.

"Program ini sangat baik, karena dapat meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan dalam berkendara, khususnya bagi pengemudi yang akan masuk ke ruas tol," bebernya.

Operasi Microsleep termasuk dalam point kampanye keselamatan berkendara bertajuk SETUJU (Selamat Sampai Tujuan) yang dipelopori Hutama Karya. Sosialisasi ini dilakukan agar pengguna jalan dapat menjadikan poi-poin dalam kampanye SETUJU sebagai pedoman dalam berkendara.


Patuhi Rambu Batas Kecepatan

Ilustrasi menyetir, mengendarai mobil, kaca spion
Ilustrasi menyetir, mengendarai mobil, kaca spion. (Photo by Lachlan Ross/Pexels)

Hamawas mengimbau kepada pengguna jalan agar dapat mematuhi rambu batas kecepatan yang telah ditentukan serta tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat.

Pengendara juga diimbau senantiasa mengecek kondisi kendaraan sebelum mengemudi, memastikan kondisi dalam keadaan prima, tidak mengemudi dalam kondisi mengantuk serta selalu mengutamakan keselamatan.

"Jangan lupa untuk selalu mengecek kecukupan saldo," Sigit menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya