Waspada Bahaya Terlalu Sering Memakai Bulu Mata Palsu

Tekanan dari bulu mata palsu yang berat bisa menyebabkan stres pada folikel rambut, yang akhirnya mengakibatkan penurunan produksi bulu mata asli.

oleh Panji Prayitno diperbarui 23 Jun 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2024, 20:00 WIB
Waspada Bahaya Terlalu Sering Memakai Bulu Mata Palsu
Sedang Tren Eyelash Extension/copyright pinterest/libeautyschool

Liputan6.com, Jakarta - Bulu mata palsu telah menjadi aksesori kecantikan yang populer di kalangan banyak wanita. Mereka mampu memberikan efek dramatis dan mempertegas penampilan mata, menjadikannya lebih besar dan menarik.

Namun, di balik keindahan dan kesan glamor yang ditawarkan, pemakaian bulu mata palsu secara terus-menerus dapat membawa berbagai risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Dirangkum dari berbagai sumber, pertama, risiko iritasi dan infeksi pada mata.

Lem yang digunakan untuk menempelkan bulu mata palsu seringkali mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi kulit kelopak mata dan mata itu sendiri. Reaksi alergi terhadap lem ini bisa menyebabkan mata merah, gatal, dan berair.

Jika kebersihan bulu mata palsu tidak terjaga dengan baik, bakteri dapat dengan mudah berkembang biak, meningkatkan risiko infeksi seperti konjungtivitis atau yang dikenal sebagai mata merah. Pemakaian bulu mata palsu yang terlalu sering dapat melemahkan dan merusak bulu mata asli.

Proses menempelkan dan melepaskan bulu mata palsu bisa menyebabkan bulu mata asli tercabut atau patah. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan bulu mata asli menjadi tipis dan rapuh, bahkan mungkin tidak tumbuh kembali dengan normal. gangguan pada folikel rambut bulu mata.

Lem yang digunakan bisa menyumbat folikel rambut, menghambat pertumbuhan bulu mata baru. Selain itu, tekanan dari bulu mata palsu yang berat bisa menyebabkan stres pada folikel rambut, yang akhirnya mengakibatkan penurunan produksi bulu mata asli.

Folikel yang rusak atau terhambat juga bisa menyebabkan peradangan, menambah daftar masalah kesehatan yang dihadapi. Banyak produk bulu mata palsu dan lem mengandung bahan kimia berbahaya seperti formaldehida, yang dikenal sebagai bahan karsinogenik.

Paparan jangka panjang terhadap bahan ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk kanker. Pengguna bulu mata palsu harus berhati-hati memilih produk yang aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya.masalah penglihatan jangka panjang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dampak Negatif

Penggunaan bulu mata palsu yang terlalu dekat dengan mata bisa menyebabkan masuknya partikel-partikel kecil ke dalam mata, yang dapat menggores kornea atau menyebabkan iritasi serius. Dalam kasus yang parah, hal ini bisa mengganggu penglihatan dan memerlukan perawatan medis yang intensif.

Menggunakan bulu mata palsu dengan cara yang salah juga bisa menyebabkan bulu mata tergeser dan menusuk mata. Banyak orang mungkin merasa tidak percaya diri tanpa bulu mata palsu setelah terbiasa menggunakannya.

Ketergantungan ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, membuat seseorang merasa selalu tidak lengkap atau kurang menarik tanpa aksesori tersebut. Hal ini juga bisa mendorong penggunaan yang lebih sering dan meningkatkan risiko kesehatan yang telah disebutkan.

Pemakaian bulu mata palsu secara rutin tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Selain membeli produk itu sendiri, ada juga biaya untuk perawatan mata akibat masalah yang ditimbulkan oleh penggunaannya.

Pengeluaran ini bisa lebih baik dialokasikan untuk perawatan bulu mata alami yang lebih aman dan sehat. Memahami dan menyadari risiko yang terkait dengan penggunaan bulu mata palsu adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mata dan kesejahteraan secara keseluruhan.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya