Soal Pupuk Bersubsidi Bercampur Kerikil di Gorontalo, Ini Kata Ombudsman

Menurut informasi yang dihimpun dari beberapa petani Gorontalo, mereka mencurigai kualitas pupuk yang diterima.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 21 Jun 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2024, 12:00 WIB
Ombudsman
Pjs Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Gorontalo, Wahiyudin Mamonto saat melakukan pengecekan pupuk di gudang patani (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Maraknya informasi pupuk bersubsidi palsu di Provinsi Gorontalo, membuat sejumlah petani menjadi was-was. Isu ini muncul setelah sejumlah petani mengeluhkan adanya campuran kerikil dalam pupuk. Menurut informasi yang dirangkum Liputan6.com, dari beberapa petani Gorontalo mulai curiga dengan kualitas pupuk yang mereka terima. Sebab, pupuk yang beraka beli sulit sekali larut dalam air.

Alhasil, pupuk yang digunakannya mereka dinilai tidak memberikan hasil yang maksimal. Apalagi, saat ini pupuk sangat sulit untuk didapatkan.

"Kami takut beli pupuk bersubsidi, jangan sampai ada campuran pasir yang membuat hasil panen tidak maksimal," kata Harnani salah satu petani di Gorontalo.

Dirinya memilih untuk tidak menanam terlebih dahulu ketimbang harus gagal panen. Sembari menunggu pupuk yang sebenarnya dirinya memilih pekerjaan lain.

"Saya menunda menanam jagung lantaran isu pupuk ada campuran kerikil," ujarnya.

Menanggapi informasi tersebut, lembaga pengawas pelayanan Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Gorontalo langsung bergerak cepat. Mereka mengunjungi beberapa gudang pupuk yang ada di Gorontalo.

Pjs Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Gorontalo, Wahiyudin Mamonto membenarkan, bahwa isu mengenai pupuk palsu tersebut sudah beredar luas di masyarakat. Terutama melalui  media sosial dalam bentuk video, yang memperlihatkan kondisi pupuk dimaksud.

Ombudsman juga sudah mendapatkan laporan dari salah satu kelompok tani di Kabupaten Gorontalo mengenai pupuk bersubsidi yang diduga palsu tersebut.

“Laporan yang kami terima diantaranya pupuk diduga palsu tersebut merupakan phonska dan saat ini sudah ditahan oleh pihak petani,” kata Wahiyudin.

Lanjut Wahiyudin, pihaknya langsung menghubungi pihak PT Pupuk Indonesia atas temuan itu. Pihaknya meminta Pupuk Indonesia melakukan pengecekan langsung ke Gudang pupuk milik petani.

"Diantaranya, gudang pupuk di Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorontalo," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya