Nasib Jembatan Rawayan Penghubung 2 Kecamatan di Garut Selatan, Dibiarkan Putus Terbengkalai

Jika sungainya surut warga harus menyeberang sambil bertaruh nyawa, namun jika airnya besar, warga enggan berani menyeberang karena membahayakan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 26 Jun 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 18:00 WIB
Jembatan rawayan di atas sungai Cirompang, penghubung dua desa dan dua kecamatan di wilayah Garut selatan, yang terputus akibat banjir bandang hingga kini belum diperbaiki. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Jembatan rawayan di atas sungai Cirompang, penghubung dua desa dan dua kecamatan di wilayah Garut selatan, yang terputus akibat banjir bandang hingga kini belum diperbaiki. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Jembatan rawayan penghubung dua kecamatan yakni Bungbulang dan Mekarmukti di wilayah Kabupaten Garut bagian selatan, Jawa Barat, dibiarkan putus terbengkalai tanpa perbaikan dari pemerintah.

"Motor-motor ini punya orang kampung sebelah, kebetulan karena jembatannya putus karena banjir, kendaraan motor mereka dititipkan di sini," ujar Nia Kusmawati (48) salah satu warga Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti.

Menurutnya, keberadaan akses jembatan rawayan di atas Sungai Cirompang, Desa Jagabaya Kecamatan Mekarmukti itu, cukup penting dalam menghubungkan akses dua desa dan dua kecamatan di wilayah Garut selatan.

“Warga Kampung Wangun, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang dan Desa Jagabaya kecamatan Mekarmukti menjadikan jembatan itu akses satu-satunya,” ujar dia.

Namun sejak jembatan rawayan putus akibat banjir bandang beberapa waktu lalu, hingga kini kondisi satu ruas jembatan masih dibiarkan terbengkalai seperti semula tanpa hadirnya perbaikan.

“Jika sungainya surut warga harus menyeberang sambil bertaruh nyawa, namun jika airnya besar, warga enggan berani menyeberang karena membahayakan,” kata dia. 

Terisolir

Salah satu warga terpaksa menyebrangi sungai Cirompang, Desa Jagabaya Kecamatan Mekarmukti, Garut, karena akses satu-satunya jembatan rawayan yang terputus belum diperbaiki. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Salah satu warga terpaksa menyebrangi sungai Cirompang, Desa Jagabaya Kecamatan Mekarmukti, Garut, karena akses satu-satunya jembatan rawayan yang terputus belum diperbaiki. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Bahkan sejak jembatan rawayan putus, puluhan warga pemilik kendaraan roda dua yang akan melaksanakan aktivitas, terpaksa menitipkan kendaraan mereka di halaman rumah salah satu warga Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti.

“Warga yang ingin beraktivitas menuju wilayah perkotaan bahkan ke pasar harus berjuang menyeberangi sungai terlebih dahulu baru bisa mengambil motor,” papar dia.

Kepala Desa Jagabaya Yayan Suryana (55) mengatakan, sejak terputus beberapa tahun lalu akibat banjir bandang, hingga kini akses jembatan rawayan penghubung dua kecamatan itu dibiarkan rusak.

“Kasian warga sebab tidak ada jalan alternatif lain yang bisa dilalui terutaa oleh warga Kampung Wangun,” kata dia.

Walhasil, warga hanya bisa melalui sungai dalam kondisi surut, sementara saat hujan tiba atau debit air pasang, warga enggan melakukan aktivitas karena berbahaya. 

“Kalau musim hujan, debut air yang cukup deras apalagi banjir, warga jadi terisolasi," ujarnya.

Melihat kondisi itu, Ia berharap pemerintah segera turun tangan melakukan perbaikan jembatan rawayan, agar akses aktivis warga kembali normal.

“Kami juga mengimbau pada masyarakat sekitar agar lebih berhati-hati ketika melalui sungai selama jembatan belum diperbaiki,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya