Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976

Adapun satelit pertama Indonesia yang diberi nama Satelit Palapa A1 memiliki spesifikasi yang mirip dengan satelit domestik yang digunakan Kanada dan Amerika Serikat. Satelit-satelit tersebut memang dibuat oleh perusahaan yang sama, yakni Hughes Aircraft Company dengan model HS-333.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Jul 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 00:00 WIB
Satelit Palapa
Pemandangan satelit Palapa B-2 dari Space Shuttle Challenger setelah ditempatkan di STS-41-B pada tahun 1984. (Domain Publik)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pada 9 Juli 1976, untuk pertama kalinya satelit milik Indonesia diluncurkan. Satelit tersebut bernama Satelit Palapa A1. Momentum bersejarah peluncuran satelit pelopor telekomunikasi Indonesia itu diperingati sebagai Hari Satelit Palapa setiap 9 Juli.

Mengutip dari unida.ac.id, nama Palapa diambil dari Sumpah Palapa yang dicetuskan Patih Gajah Mada dari Majapahit pada 1334. Palapa kemudian digunakan sebagai nama sejumlah satelit telekomunikasi geostasioner Indonesia. Kehadiran Satelit Palapa datang dari ide dan gagasan Presiden ke-2 RI Soeharto. Saat itu, Soeharto berpikir tentang menyambungkan komunikasi di seluruh wilayah Nusantara yang luas.

Soeharto mengatakan, Indonesia membutuhkan sistem komunikasi satelit domestik untuk memperlancar komunikasi di semua wilayah Indonesia yang berpulau-pulau. Dari sinilah nama Palapa muncul sebagai lambang wujud sumpah Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara. 

Untuk merealisasikan ide tersebut, Soeharto menugaskan Mayjen TNI Soehardjono (Dirjen Pos dan Telekomunikasi) serta Ir. Sutanggar Tengker Yahya (Direktur Telekomunikasi di Ditjen Pos dan Telekomunikasi dan mantan Dirut PN Telekomunikasi Indonesia) sebagai penanggung jawab. Permasalahannya, saat itu Indonesia tidak menguasai teknologi satelit dan hanya paham fungsi dan kegunaannya. Permasalahan lainnya terkait pembiayaan.

Adapun satelit pertama Indonesia yang diberi nama Satelit Palapa A1 memiliki spesifikasi yang mirip dengan satelit domestik yang digunakan Kanada dan Amerika Serikat. Satelit-satelit tersebut memang dibuat oleh perusahaan yang sama, yakni Hughes Aircraft Company dengan model HS-333.

Satelit pertama Indonesia memiliki 12 transponder dengan kapasitas setara 6.000 sirkuit suara atau 12 saluran televisi warna, memiliki masa aktif hingga 7 tahun, tinggi satelit 3.41 meter, diameter 1.9 meter, dan berat saat peluncuran sebesar 574 kilogram. Satelit pertama diluncurkan oleh roket Amerika Serikat dan ditinggal di atas Samudera Hindia pada 83 BT. 

Atas peluncuran satelit ini, Indonesia menjadi negara pertama di Asia dan negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) menggunakan Satelit GEO. Adapun dua negara lainnya adalah Amerika Serikat dan Kanada. 

Satelit Palapa A1 menjadi tonggak sejarah satelit di Indonesia yang kemudian diikuti dengan satelit-satelit berikutnya. Nama Palapa kemudian juga digunakan oleh satelit-satelit Indonesia berikutnya, di antaranya Satelit Palapa A1 (1976-1983), Satelit Palapa A2 (1977-1987), Satelit Palapa B1 (1983-1990), Satelit Palapa B2 (1984-gagal), Satelit Palapa B2P (1987-1996), Satelit Palapa B2R (1990-2000), Satelit Palapa B4 (1992-2005), Satelit Palapa C1 (1996-1999) dan Satelit Palapa C2 (1996-2011), serta Satelit Palapa D (2009-2024).

Dari deretan Satelit Palapa tersebut, Satelit Palapa A1 menjadi tonggak kemajuan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia. Hingga pada akhirnya, Hari Satelit Palapa diperingati setiap 9 Juli untuk mengingat momentum peluncuran satelit pertama milik Indonesia.

 

Penulis: Resla

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya