Kemendikbudristek Dorong Ajaran Samin Surosentiko Masuk Kurikulum Sekolah di Blora

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) berkomitmen untuk selalu mengangkat potensi kearifan lokal dari warga sedulur sikep.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 10 Jul 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2024, 09:00 WIB
Sarasehan Ajaran Sedulur Sikep dan Relevansinya di Era Kekinian yang digelar di Pendopo Bupati Blora, Selasa (9/7/2024). (Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Sarasehan Ajaran Sedulur Sikep dan Relevansinya di Era Kekinian yang digelar di Pendopo Bupati Blora, Selasa (9/7/2024). (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) berkomitmen untuk selalu mengangkat potensi kearifan lokal dari warga sedulur sikep. Salah satunya, agar memasukkan kurikulum muatan lokal tentang ajaran Samin Surosentiko dalam pendidikan formal di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

"Pendidikan baik SD, SMP, maupun SMA. Nah ini untuk kedepan kami kembalikan kepada masyarakat sedulur sikep, untuk lebih menata dan meningkatkan eksistensinya dalam nguri-nguri budoyo, juga menjaga kelestarian alam dan lingkungannya," kata Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek RI, Sjamsul Hadi, saat diwawancarai Liputan6.com, Selasa (9/7/2024).

Disinggung terkait penerapan ajaran Samin Surosentiko dalam pendidikan sekolah, Sjamsul Hadi kemudian mengarahkan Dinas Pendidikan Kabupaten Blora agar menggandeng para budayawan dan juga akademisi.

Yaitu, untuk yang sudah melakukan riset tentang sedulur sikep ajaran Samin Surosentiko supaya dikemas kisi-kisinya.

"Disesuaikan dalam kurikulum merdeka, karena kita belajar ini tidak harus di sekolah, belajar laku juga," ujarnya.

Dengan pengenalan kearifan lokal yang ada, lanjut Sjamsul Hadi, masyarakat melalui generasi muda dan generasi sekolah taunya tidak hanya pakaian adat sedulur sikep saja, namun dari sisi pengetahuan kearifan lokalnya bisa didalami dan dipelajari.

"Nanti dibalut di kurikulum merdeka. Karena yang untuk muatan lokal ini diserahkan ke masing-masing pemerintah daerah. Karena tiap-tiap pemerintah daerah memiliki prioritas sesuai karakteristik budayanya wilayah tiap-tiap kabupaten/kota," terangnya. 

Sebut Perwakilan Dinas Pendidikan Blora Tak Hadir

Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek RI, Sjamsul Hadi. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek RI, Sjamsul Hadi. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Lantas, apakah tahun ajaran baru 2024 ini muatan lokal tentang ajaran Samin Surosentiko sudah bisa diterapkan dalam pendidikan sekolah formal?

"Kami mendorong Pemerintah Kabupaten Blora melalui dinas pendidikan untuk segera, kalau tahun ajaran ini saya belum tahu persis, karena dari perwakilan dinas pendidikan belum hadir," ujarnya seusai acara Sarasehan Ajaran Sedulur Sikep di Pendopo Bupati Blora.

Lebih lanjut, Sjamsul Hadi mengaku, akan mengagendakan pertemuan secara khusus untuk membahas kaitan muatan lokal ajaran Samin Surosentiko.

"Nanti melalui Bu Asisten Bidang Sosial dan Pendidikan (Kemendikbudristek RI) akan mengagendakan pertemuan dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang berkaitan pendidikan," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya