Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap 18 Juli diperingati sebagai Hari Internasional Nelson Mandela atau Hari Mandela. Peringatan ini menjadi momen bagi semua orang untuk mengambil tindakan dan menginspirasi perubahan seperti yang dilakukan Mandela.
Mengutip dari indonesia.un.org, Nelson Mandela telah mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan selama 67 tahun. Ia mengabdikan hidupnya untuk melayani kemanusiaan sebagai pengacara hak asasi manusia, tahanan hati nurani, pembawa perdamaian internasional, dan presiden pertama yang terpilih secara demokratis di Afrika Selatan yang merdeka.
Pada 1992, Nelson Mandela didapuk sebagai Duta Besar Niat Baik UNESCO dan Penerima Penghargaan Perdamaian Houphouët-Boigny. Warisan Nelson Mandela selaras dengan misi UNESCO, yaitu memberdayakan semua perempuan dan laki-laki berdasarkan persamaan hak dan martabat mereka serta mempromosikan dialog dan solidaritas demi keadilan dan perdamaian yang langgeng.
Advertisement
Baca Juga
Nelson Mandela menerima penghargaan kehormatan yang diberikan setiap lima tahun sekali sebagai penghargaan atas pencapaian luar biasa dari dua orang (satu perempuan dan satu laki-laki) dari wilayah geografis yang berbeda. Penghargaan tersebut ditetapkan melalui resolusi Majelis Umum 68/275 tanggal 6 Juni 2014.
Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan PBB terhadap kontribusi pemimpin Afrika Selatan tersebut terhadap demokrasi, keadilan dan rekonsiliasi, serta dedikasinya terhadap pelayanan kemanusiaan. Hari Mandela bertepatan dengan hari lahirnya, yakni 18 Juli 1918. Penetapan Hari Mandela bermula pada November 2009 saat kontribusi Nelson Mandela terhadap budaya perdamaian dan kebebasan diakui.
Majelis Umum PBB kemudian mendeklarasikan bahwa 18 Juli menjadi Hari Internasional Nelson Mandela yang diperingati setiap tahunnya. Hal ini mengacu pada Resolusi A/RES/64/13 yang mengakui nilai-nilai Mandela dan dedikasinya terhadap pelayanan kemanusiaan dalam resolusi konflik, hubungan ras, promosi dan perlindungan HAM, rekonsiliasi, kesetaraan gender dan hak-hak anak dan kelompok rentan lainnya, perjuangan melawan kemiskinan, hingga promosi keadilan sosial.
Resolusi tersebut mengakui kontribusinya terhadap perjuangan demokrasi internasional dan promosi budaya perdamaian di seluruh dunia. Hari Mandela diperingati setiap tahun untuk menyoroti warisan seorang pria yang berhasil mengubah abad ke-20 dan membantu membentuk abad ke-21.
Tahun ini, Hari Mandela fokus pada tema memerangi kemiskinan dan kesenjangan yang bisa dilakukan oleh semua orang. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres mengatakan, saat ini dunia sedang tak terarah dan terpecah. Kelaparan dan kemiskinan merajalela.
"Nelson Mandela menunjukkan kepada kita perbedaan luar biasa yang dapat dilakukan seseorang dalam membangun dunia yang lebih baik," katanya.
Perayaan Hari Mandela 2024
Ia mengatakan, satu persen orang terkaya bertanggung jawab atas jumlah gas rumah kaca yang merusak planet dengan jumlah yang sama dengan dua pertiga umat manusia. Hal tersebut menurutnya bukanlah fakta alami, melainkan hasil dari pilihan umat manusia.
"Kita dapat memutuskan untuk melakukan sesuatu secara berbeda. Kita bisa memilih untuk memberantas kemiskinan. Kita bisa memilih untuk mengakhiri kesenjangan. Kita dapat memilih untuk mengubah sistem ekonomi dan keuangan internasional atas nama keadilan. Kita dapat memilih untuk melawan rasisme, menghormati HAM, memerangi perubahan iklim, dan menciptakan dunia yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia," ujarnya.
Setiap manusia dapat berkontribusi untuk perubahan dunia melalui tindakan besar maupun kecil. Pada Perayaan Hari Mandela 2024, Guterres bergabung dengan Yayasan Nelson Mandela dalam mendesak semua orang untuk melakukan 67 menit pelayanan publik untuk memperjuangkan keadilan. Bersama, ia mengajak semua orang menghormati warisan Madiba dengan berbagai upaya untuk membangun dunia yang lebih baik.
(Resla)
Advertisement