Lika-liku Themy Bangun Brand Fesyen Muslim

Themy menghadapi banyak cobaan dan rintangan seperti menjual barang dengan rugi, deadstock, hingga tertipu.

oleh Tim Regional diperbarui 26 Jul 2024, 09:15 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 21:47 WIB
KHDJH
Kisah inspiratif KHDJH, atau yang dikenal sebagai Khadijah Label, dimulai dari seorang dropshipper dan reseller yang berfokus pada berbagai kategori produk seperti mukena, jilbab, gamis, dan busana muslim lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah inspiratif KHDJH, atau yang dikenal sebagai Khadijah Label, dimulai dari seorang dropshipper dan reseller yang berfokus pada berbagai kategori produk seperti mukena, jilbab, gamis, dan busana muslim lainnya. Pada awalnya, KHDJH menjual berbagai jenis produk, namun seiring berjalannya waktu, mereka menemukan produk unggulan yaitu Mukena Signature dengan motif khas dan tas multifungsi yang menarik perhatian.

Themy Setiawan, CEO KHDJH, memulai usaha ini pada Oktober 2017 dengan modal awal sekitar 10 juta rupiah yang berasal dari tabungannya saat bekerja. Ia memulai produksinya dengan menggunakan white label, kemudian beralih ke label Khadijah, dan akhirnya menjadi KHDJH yang dikenal saat ini. Perjalanan membangun brand ini tidaklah mudah, Themy menghadapi banyak cobaan dan rintangan seperti menjual barang dengan rugi, deadstock, hingga tertipu.

“Memulai bisnis ini adalah perjalanan yang penuh tantangan. Saya harus menghadapi berbagai kesulitan mulai dari penjualan yang rugi hingga barang yang tidak laku di pasar. Namun, keyakinan saya pada kualitas produk dan dukungan tim membuat saya terus maju,” ujar Themy.

Themy memulai usahanya dengan hanya satu orang tim yang membantu pengepakan produk. Namun, dengan tekad dan kerja keras, KHDJH kini telah berkembang pesat dan memiliki lebih dari 20 staf serta 30 penjahit daerah yang bekerja di bawah naungan KHDJH. Meskipun menggunakan penjahit daerah, tim produksi KHDJH dibekali dengan ilmu, pemahaman, dan standar kerja yang tinggi sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Keberhasilan KHDJH tidak lepas dari strategi pemasaran yang mereka terapkan. Mereka menggunakan berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Evermos, dan TikTok Shop untuk menjual produk mereka. Hingga saat ini, KHDJH telah memiliki 135 reseller yang membantu memperluas jangkauan pasar mereka.

“Saat ini, produk kami sudah tersedia di berbagai platform e-commerce besar, dan kami bangga memiliki 135 reseller yang membantu menyebarluaskan produk KHDJH ke seluruh Indonesia. Ini adalah pencapaian besar bagi kami,” tambah Themy.

Ia juga mengungkapkan bahwa perjalanan membangun KHDJH penuh dengan inovasi dan dedikasi. Mereka terus berinovasi dengan mengembangkan produk baru, meningkatkan kualitas produksi, serta menggunakan teknologi untuk mendukung operasional. Salah satu teknologi yang mereka manfaatkan adalah e-commerce, yang memungkinkan mereka menjangkau pasar yang lebih luas.

“Kami selalu berusaha untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produk kami. Penggunaan teknologi e-commerce telah membantu kami mencapai lebih banyak pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik,” jelas Themy.

Selain itu, KHDJH juga dikenal dengan program-program CSR yang mereka lakukan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Program-program ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih erat dengan komunitas sekitar.

Dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi, KHDJH terus berkembang dan berusaha mencapai tujuan jangka panjang, yaitu pertumbuhan pasar dan inovasi produk. Keberhasilan mereka tidak hanya diakui oleh pelanggan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya