18 Agustus Memperingati Hari Apa, Berikut Daftarnya

Liputan6.com, Bandung - Bagi masyarakat Indonesia tanggal 18 Agustus merupakan tanggal yang jatuh setelah Hari Kemerdekaan Indonesia yang dirayakan pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Diketahui pada tahun ini tanggal 18 Agustus jatuh di hari Minggu.

Pada tanggal tersebut ada beberapa peringatan hingga perayaan yang harus diketahui oleh masyarakat. Misalnya saja di Indonesia terdapat peringatan Hari Konstitusi Indonesia yang diperingati berdasarkan disahkannya UUD 1945.

Kemudian terdapat Hari Penelitian Kanker Payudara Sedunia yang dirayakan untuk mengapresiasi adanya usaha para peneliti serta dokter dalam menemukan penyebab dan pengobatan kanker payudara.

Selain itu terdapat peringatan menarik lainnya seperti Hari Pasangan Nasional hingga Hari Serendipity. Melalui artikel ini akan membahas singkat beberapa peringatan atau perayaan yang jatuh di tanggal 18 Agustus.

1. Hari Konstitusi Republik Indonesia

Hari Konstitusi Republik Indonesia diperingati pada tanggal 18 Agustus setiap tahunnya dan jatuh tepat sehari setelah ulang tahun (HUT) RI yang jatuh di tanggal 17 Agustus. Peringatan ini secara resmi disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat itu SBY meresmikannya di tanggal 10 September 2008 dalam Keppres Nomor 18 Tahun 2008 tentang Hari Konstitusi Republik Indonesia. Melansir dari MPR RI peringatan ini menjadi agenda yang besar sekaligus hari ulang tahun MPR RI.

Peringatannya juga menjadi sangat berkesan dan bersejarah untuk mengingat kehadiran sistem ketatanegaraan Indonesia yaitu salah satunya UUD 1945 yang menjadi landasan hukum Indonesia.

2. Hari Penelitian Kanker Payudara Sedunia

Masyarakat internasional merayakan 18 Agustus sebagai peringatan Hari Penelitian Kanker Payudara Sedunia. Sebagai informasi kanker payudara merupakan penyakit yang rumit dengan penderitaan fisik dan emosional bagi pasien serta orang terdekatnya.

Peringatan ini diciptakan sebagai bentuk perhatian untuk mereka yang telah berjuang melakukan segalanya untuk bisa melawan penyakit tersebut. Diketahui tanda-tanda kanker payudara pertama yang tercatat berasal dari sekitar 3000 SM.

Saat itu di Yunani Kuno orang membuat persembahan dalam bentuk payudara kepada dewa kedokteran, Asclepius. Kemudian sejak tahun 1970-an penelitian kanker payudara dan perawatannya semakin efektif.

Hasil dari penelitian tersebut menghasilkan diagnosis yang positif dan menimbulkan lebih sedikit kematian serta rencana perawatan yang lebih efisien. Adapun sejak 1960-an sampai saat ini kanker payudara menjadi salah satu yang penting untuk diperiksa secara reguler.

3. Hari Pasangan Nasional

Hari Pasangan Nasional merupakan peringatan yang dirayakan pada tanggal 18 Agustus setiap tahunnya. Perayaan ini digelar untuk merayakan orang yang dicintai yang secara spesifik kepada pasangan.

Perayaan ini dilakukan untuk memberikan apresiasi kepada pasangan yang istimewa karena cinta berjalan tidak selalu mudah sehingga patut untuk dirayakan dan disyukuri. Cara merayakannya juga bisa dilakukan dengan mudah bersama pasangan.

Misalnya menghabiskan waktu bersama dengan pasangan untuk melakukan berbagai aktivitas menarik. Kemudian juga bisa melakukan kencan romantis sambil saling berbagi kasih dan bercerita kisah selama menjalin kasih.

Mengutip dari National Today Hari Pasangan Nasional atau Couple’s Days diperingati untuk memberi ruang pada pasangan untuk saling memahami. Perayaannya juga bisa menjadi momen untuk membicarakan masalah yang dihadapi dalam hubungan dengan cara yang lebih baik.

4. Hari Serendipity

Serendipity Day atau Hari Kebetulan merupakan peringatan yang mendorong orang untuk menghadapi nasib baik yang tidak terduga. Peringatan ini mengajak orang-orang untuk menghargai bahwa ada hal-hal indah yang tidak terduga selalu ada di luar sana.

Diketahui kata “serendipity” sendiri sudah ada sejak pertengahan tahun 1700-an dan secara resmi diakui untuk pertama kalinya pada tahun 2010. Secara umum “serendipity” atau kebetulan mengacu pada penemuan yang menarik secara kebetulan.

Kata ini juga digunakan pertama kalinya di tahun 1754 oleh penulis asal Inggris, Horace Walpole. Penulis tersebut menggambarkan bagaimana asal usul istilah tersebut dalam sebuah surat kepada kekasihnya.