Liputan6.com, Bandung - Istilah dad body kerap disematkan kepada bapak-bapak yang memiliki bentuk tubuh layaknya buah pir. Istilah tersebut menggambarkan kondisi tubuh pria yang makin mirip bapak-bapak dengan perut buncit, setelah statusnya berubah menjadi suami atau ayah.
Menurut dr Alvin Nursalim, SpPD di laman Klik Dokter, perut buncit menjadi problem bagi para pria, terutama setelah mereka menikah.
Baca Juga
Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Families, Systems & Health menemukan adanya peningkatan berat badan pada pria yang sudah menikah. Sekitar 25 persen pria yang sudah menikah akan menjadi gemuk dibandingkan pria lajang.
Advertisement
"Menurut para peneliti dari University of Bath, Inggris, pria lajang tidak mengalami perut buncit karena menjaga tubuh tetap bugar dan langsing untuk mencoba menarik pasangan," terang Alvin dicuplik Kamis (1/8/2024).
Alvin menerangkan, namun setelah itu, mereka akan membiarkan tubuh mereka menjadi gemuk karena sudah mendapatkan pasangan yang mereka inginkan. Ini seperti sikap masa bodoh terhadap apa yang akan terjadi karena sudah sukses menggaet wanita idaman mereka.
Di sisi lain, pria yang sudah menikah memiliki kewajiban finansial yang tinggi karena harus membiayai keluarga. Hal ini berimbas pada waktu olahraga yang berkurang bagi para pria.
Pola makan juga jadi berantakan karena terlalu fokus bekerja. Lalu, aktivitas fisik dan ketidakseimbangan nutrisi juga jauh dari perhatian.
"Hal-hal inilah yang bisa menjadi penyebab perut buncit pada pria setelah menikah," ungkap Alvin.
Anda bisa mengetahui kondisi perut tergolong buncit atau tidak dengan mengukur lingkar pinggang. Jika ukuran pinggang sudah lebih dari 90 cm, maka dipastikan perut Anda buncit.
Namun, akan lebih akurat bila diperiksakan langsung ke dokter. Pemeriksaan yang paling dipercaya adalah dengan menggunakan CT scan atau MRI.
Sebagai informasi juga, perut buncit memiliki dua bentuk. Pertama, lemak yang di bawah kulit. Lalu, yang kedua dan paling berbahaya adalah saat lemak berada di dalam perut sehingga tak terlihat.
Bagi pria yang sudah telanjur memiliki perut buncit, ada tiga hal yang wajib dilakukan, yakni:
1. Menjaga asupan makanan
Untuk mengatasi perut buncit setelah menikah, perhatikan asupan makanan sehari-hari. Kurangilah makanan yang mengandung gula tinggi. Dengan menghindari makanan tersebut, insulin bisa menjadi rendah dan akhirnya lemak dalam tubuh bisa dibakar.
Selanjutnya, Anda perlu mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, dengan kandungan protein, lemak sehat, dan sayur. Khusus untuk lemak sehat, bisa didapatkan dari minyak zaitun, minyak kelapa, dan alpukat.
2. Berolahraga secara rutin
Penurunan berat badan dapat lebih mudah dicapai jika disertai dengan olahraga rutin. Selain untuk mengatasi perut buncit, olahraga juga baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
3. Pemeriksaan kesehatan rutin
Guna mencegah berbagai komplikasi kesehatan terkait metabolik, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Hal ini sangat penting untuk skrining faktor risiko penyakit jantung, seperti diabetes dan kolesterol.
Jadi, para pria yang sudah menikah, jangan abai terhadap makanan sehat dan olahraga rutin. Dengan perut yang tidak membuncit, kesehatan tubuh Kamu akan terjaga sampai tua nanti.
Â
10 Makanan Pemicu Perut Buncit
Sementara itu dr. Arina Heidyana di laman serupa menjelaskan terdapat 10 makanan yang dapat memicu perut menjadi buncit.
"Perut buncit merupakan masalah kesehatan yang mesti diwaspadai, karena bisa menuntun orang yang mengalaminya terkena beragam masalah kesehatan lain. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan lemak yang tidak sehat, yaitu lemak viseral," ungkap Arina.
Lemak tersebut mengelilingi hati dan organ-organ lain di perut Anda. Semakin banyak penumpukan lemak viseral, semakin tinggi pula risiko terkena penyakit sindrom metabolik, diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya.
Penumpukan lemak viseral yang menyebabkan perut buncit utamanya adalah akibat dari pola makan yang kurang tepat.
Berikut 10 makanan penyebab perut buncit yang perlu diketahui:
1. Makanan Manis
Tidak ada satu orang pun yang bisa menolak nikmatnya makanan manis, apalagi untuk dikonsumsi sebagai camilan.
Sayangnya, makanan tinggi gula seperti kue, permen, yogurt beku, kopi dengan rasa, soda, dan sejenisnya bisa membuat Anda mengalami perut buncit dengan cepat.
Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah studi yang mengatakan bahwa konsumsi gula berlebih berhubungan erat dengan peningkatan lemak viseral yang ada di perut. Risiko ini bisa semakin tinggi bila pemanis yang digunakan berasal dari fruktosa.
2. Gorengan
Selain murah, gorengan seperti bakwan, tempe, tahu, cireng, dan lainnya juga menawarkan rasa gurih yang bikin lidah bergoyang.
Namun, di balik segala kenikmatan yang ditawarkan, gorengan bisa bikin perut Anda buncit dengan cepat, lho! Faktanya, makanan yang diproses dengan cara digoreng mengandung kadar lemak jenuh yang relatif tinggi.
Oleh karena itu, jika dikonsumsi apalagi dalam jumlah berlebih bisa menyebabkan menumpuknya lemak viseral yang merupakan penyebab perut buncit.
3. Biji-bijian yang Telah Diolah
Biji-bijian yang menjadi bahan dasar beras merah dan oatmeal sebenarnya memiliki beragam zat gizi yang bermanfaat untuk menunjang kesehatan.
Akan tetapi, bila biji-bijian tersebut sudah melalui proses pengolahan yang teramat panjang, kandungan gizinya bisa hilang. Sehingga, yang tersisa hanyalah bahan dasar untuk sekadar membuat perut kenyang.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Journal of American College of Nutrition tahun 2012, biji-bijian olahan dikaitkan dengan tingkat lemak perut yang tinggi. Dengan kata lain, biji-bijian yang telah diolah berkontribusi pada terjadinya perut buncit.
4. Makanan Cepat Saji
Apakah Anda hobi makan burger, piza, hotdog, kentang goreng, dan makanan cepat saji jenis lainnya? Jika ya, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut.
Ini karena makanan cepat saji, apapun jenisnya, mengandung kadar kalori tinggi yang jika dikonsumsi bisa membuat lemak viseral menumpuk. Alhasil, terjadinya perut buncit tak bisa dihindari lagi.
5. Makanan Tinggi Karbohidrat
Karbohidrat memang salah satu nutrisi yang penting untuk tubuh. Jenisnya pun ada dua, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks.
Makanan yang mengandung tinggi karbohidrat sederhana inilah yang merupakan makanan penyebab perut buncit.
Makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti roti tawar putih atau nasi putih dapat menyebabkan Anda lapar lebih cepat, meningkatkan gula darah, dan meningkatkan peradangan di tubuh.
Jika Anda lapar lebih cepat maka makanan yang dikonsumsi akan lebih banyak dan perut pun jadi buncit.
6. Makanan yang Mengandung Trans Fat
Trans fat adalah lemak yang paling tidak sehat. Lemak trans sering digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan kemasan, seperti muffin, adonan kue, dan kerupuk.
Makanan yang mengandung lemak trans akan meningkatkan lemak viseral di perut apabila dikonsumsi berlebihan. Selain itu, lemak ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
7. Makanan Kaleng
Makanan kaleng seringkali menjadi pilihan karena lebih praktis dan tahan lama. Tapi, ternyata makanan ini juga merupakan penyebab perut buncit, lho!
Makanan kaleng mengandung tinggi natrium agar bisa tahan lama. Natrium yang tinggi ini dapat membuat Anda cepat lapar. Selain itu, natrium yang tinggi juga menyebabkan perut Anda menjadi kembung.
8. Daging Olahan
Banyak produk daging olahan yang bisa Anda temukan di supermarket, seperti sosis, daging asap, daging burger, dan banyak lagi.
Daging olahan ini juga memiliki kandungan natrium yang tinggi. Selain itu juga mengandung kalori dan lemak jenuh yang sangat tinggi. Oleh karena itu, daging olahan termasuk ke dalam makanan penyebab perut buncit.
9. Susu dan Olahannya
Susu juga mengandung lemak yang cukup tinggi. Jadi, jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan perut buncit. Selain itu, kandungan laktosa dari susu dapat menyebabkan rasa kembung di perut Anda.
Tak hanya susu, produk olahannya seperti keju, yogurt, atau mentega juga harus dibatasi konsumsinya untuk menghindari penumpukan lemak viseral di perut.
10. Cokelat
Cokelat tidak sepenuhnya berdampak buruk bagi kesehatan. Cokelat hitam misalnya, menurut penelitian dapat meningkatkan kesehatan jantung, sehingga menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
Tapi, cokelat yang mengandung susu lah yang harus diwaspadai. Cokelat susu batangan mengandung gula dan kalori yang tinggi. Bagi Anda penggemar cokelat susu, jangan konsumsi berlebihan agar perut tidak jadi buncit.
Itulah beragam makanan penyebab perut buncit yang perlu diketahui. Memang sulit untuk menghindarinya, tapi batasilah konsumsinya mulai dari sekarang.
Advertisement