Mengenal Chūsha Vokalis Hyperplo Pertama Tanah Air, Gabungan Genre Hyperpop dan Koplo

Kehadiran vokalis Chūsha, mampu memberikan warna berbeda bagi masyarakat. Kemampuannya menggabungkan elemen musik genre hyperpop dengankoplo yang kental akan budaya lokal, mampu menciptakan genre baru yang ia sebut ‘Hyperplo’.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 20 Agu 2024, 12:55 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2024, 13:00 WIB
Toif Amri Mardani, yang lebih dikenal sebagai Chūsha, vokalis tanah air yang tengah ngetren saat ini, memang tengah naik daun dengan berbagai karya musik genre Hyperplo, gabungan hyperpop dan koplo. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Toif Amri Mardani, yang lebih dikenal sebagai Chūsha, vokalis tanah air yang tengah ngetren saat ini, memang tengah naik daun dengan berbagai karya musik genre Hyperplo, gabungan hyperpop dan koplo. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Toif Amri Mardani, yang lebih dikenal sebagai Chūsha, vokalis tanah air yang tengah ngetren saat ini, memang tengah naik daun. Musisi independen kelahiran 25 November 1998 ini, membawa angin segar dalam dunia musik Indonesia.

Karir musik Chūsha dimulai tahun 2019 lalu dengan merilis single pertamanya, ‘Kau Pasti Bisa’. Tanpa dukungan label besar, ia mampu mendapatkan responsif publik, begitu pun single keduanya yang berjudul Perfect, mampu meledak di pasaran industri musik tanah air.

“Internet bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga jembatan emas bagi mereka yang berani bermimpi besar dan siap untuk melangkah ke depan,” ujar Chūsha.

Menurutnya, kehadiran platfon musik digital memberikan ruang lebih untuk terekspresi bagi seluruh anak negeri, termasuk Chūsha. Bahkan dalam salah satu unggahanya, single Chūsha sukses menembus hingga 85 ribu pendengar di platform streaming Spotify.

“Pencapaian ini adalah bukti nyata dari daya tarik musik Chūsha yang autentik dan penuh energi,” kata dia.

Di tengah ketatnya persaingan industri musik tanah air, kehadiran vokalis Chūsha, mampu memberikan warna berbeda bagi masyarakat. Kemampuannya menggabungkan elemen musik genre hyperpop yang enerjik dengan ritme koplo yang kental akan budaya lokal, mampu menciptakan genre baru yang ia sebut ‘Hyperplo’.

“Genre ini bukan hanya sekadar inovasi, tetapi juga pernyataan bahwa musik adalah medium yang tidak memiliki batasan,” ujar dia bangga.

Sebagai pelopor pertama musik Hyperplo di tanah air, Ia berhasil membuktikan bahwa musik Indonesia bisa berkembang dengan cara yang unik dan tetap relevan di era digital ini.

Tak ayal, dalam waktu singkat Chūsha mampu menarik lebih dari 300 ribu pendengar setia di berbagai platform musik. “Pencapaian ini adalah bukti nyata bahwa di era musik digital, peluang terbuka lebar bagi siapa saja yang berani mengambil risiko dan berdiri di atas kakinya sendiri,” ujar dia.

Bagi para musisi muda yang ingin maju dan besar ujar dia, jangan pernah patah arang untuk mencoba dan mengubah dunia dengan penuh semangat, melalui karya nyata yang dihasilkan.

“Saya adalah contoh nyata bagaimana seorang musisi dapat memanfaatkan kekuatan internet untuk membangun kariernya, melampaui batasan yang ada sehingga menjadi inspirasi bagi banyak orang,” kata Chūsha.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya