Jumat Curhat Pilkada, Kades Ingin Polisi Ajak Pecandu Narkoba Rehabilitasi dengan Berkebun

Polres Rokan Hulu mengadakan Jumat Curhat dalam rangka menciptakan Pilkada damai, aman, dan sejuk dengan tujuan menampung keluhan serta saran masyarakat.

oleh M Syukur diperbarui 13 Sep 2024, 21:06 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 21:03 WIB
Polres Rokan Hulu gelar Jumat Curhat menampung keluhan dan masukan masyarakat soal keamanan serta ketertiban.
Polres Rokan Hulu gelar Jumat Curhat menampung keluhan dan masukan masyarakat soal keamanan serta ketertiban. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Desa Pematang Berangan, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), termasuk daerah rawan peredaran narkoba. Sejumlah warga menjadi pecandu sehingga membuat perangkat desa berpikir bagaimana cara mengobatinya.

Curhatan ini disampaikan Rusdi Hidayatullah SKM, Kepala Desa (Kades) Pematang Berangan ketika berbincang dengan Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono SIK diwakili Kabag Operasional Komisaris Amru Hutahuruk.

 

Dalam program Jumat Curhat edisi 13 September 2024 itu, Rusdi ingin kepolisian memfasilitasi program rehabilitasi, baik oleh Polres dan Polsek.

"Dengan biaya sendiri, dengan berbagai kegiatan sosial bagi pecandu narkoba," kata Rusdi kepada Amru yang juga menyosialisasikan Pilkada damai, aman dan sejuk.

Rusdi menginginkan adanya kegiatan berkebun ataupun berladang bagi pecandu narkoba agar meninggalkan kebiasaan buruk. Berikutnya kegiatan keagamaan ataupun bimbingan rohani agar narkoba ditinggal setelah dekat dengan agama.

Selain itu, Rusdi ingin Polres menambah jumlah polisi RW ke desanya sehingga bisa membantu peran Bhabinkamtibmas dalam menjaga serta membina masyarakat.

Terkait permintaan Rusdi ini, Amru menyebut program rehabilitasi bagi pecandu narkoba dilaksanakan BNN di daerah Lido. Namun Budi menyebut masukan Rusdi sangat bagus sehingga berjanji bakal mewujudkannya.

"Untuk polisi RW, nama-namanya akan dikirim lagi sehingga bisa menjadi bersinergi menjaga keamanan," ujar Amru.

Selain curhatan kepala desa, Amru juga mendengar adanya keengganan masyarakat melaksanakan ronda. Menurut tokoh masyarakat, Erminal, dulu ronda sempat aktif 3 kali putaran setelahnya berhenti.

"Sebagian warga tidak mau ikut ronda," kata Erminal.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pilkada Damai

Menurut Amru, ronda merupakan tanggung jawab bersama sehingga warga harus saling mendukung. Ronda sebaiknya dilaksanakan setingkat RW sehingga banyak warga yang akan ikut.

Memasuki tahapan Pilkada 2024 ini, Budi meminta masyarakat turut berpartisipasi menyukseskan Pilkada Riau dan Pilkada Rohul. Masyarakat diimbau menggunakan hak suara dan tidak menjadi golongan putih.

"Kemudian bersinergi dengan kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat untuk mewujudkan Pilkada damai, aman dan kondusif," kata Amru.

Berikutnya meminta seluruh lapisan masyarakat tidak percaya kabar hoaks tentang Pilkada serentak serta bijak dalam bermedia sosial. Masyarakat jangan cepat menyebarkan sesuai di media sosial tanpa mengecek kebenarannya.

"Jaga persatuan, pilihan boleh berbeda tapi kerukunan dan keutuhan bangsa adalah pilihan utama," imbuh Amru.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya