UGM Kembangkan Hidrogen untuk Energi Masa Depan

Hidrogen berpotensi sebagai bahan bakar alternatif untuk pengganti bahan bakar fosil. Di indonesia, pengembangan energi hidrogen ini belum banyak dikembangkan.

oleh Yanuar H diperbarui 15 Sep 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2024, 19:00 WIB
Hidrogen menjadi energi alternatif yang terus dikembangkan di Australia. (Sigit/Liputan6.com)
Hidrogen menjadi energi alternatif yang terus dikembangkan di Australia. (Sigit/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak negara maju seperti di Amerika dan Eropa melakukan riset dan aplikasi penggunaan energi hidrogen sudah sejak lama. Menurut peneliti energi hidrogen dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Deendarlianto, hidrogen dapat menjadi bahan pengganti bahan bakar fosil karena hasil dari energi ini sangat besar tanpa menghasilkan jejak karbon atau limbah lingkungan.

“Hidrogen bisa menjadi pengganti bahan bakar pengganti bahan bakar di berbagai sektor, contohnya seperti sektor transportasi dan pembangkit listrik,” kata Deendarlianto saat ditemui di Laboratorium Mekanika Fluida FT UGM, Jumat (13/9).

Deen dan tim melakukan penelitian terkait Hidrogen dibiayai pemerintah serta beberapa pihak dari industri seperti PLN dan Pertamina. Selain itu proyek ini bersama dengan berbagai Universitas baik dalam negeri maupun luar negeri seperti UI, ITS, NTU, serta universitas Groningen dari Belanda.

Melalui proyek kolaborasi ini, yang merupakan bagian dari penelitian terkait dengan produksi green hydrogen, dimana hydrogen jenis ini merupakan jenis hydrogen yang diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan.

“Kita juga tengah memimpin program riset terkait metode penyimpanan dari Hidrogen itu sendiri,” katanya.

Walau masih dalam tahap riset namun menurutnya risetnya telah menunjukkan hasil yang cukup signifikan dengan tantangan penyimpanan hidrogen yang disimpan tidak boleh bocor atau keluar. Sebab jika hidrogen yang bertemu dengan oksigen bisa menimbulkan kerusakan yang tidak diinginkan.

Pihaknya juga menghadapi tantangan lain yaitu proses perlakuan dari hidrogen yang cukup rumit dan juga kekhawatiran terkait apakah alat-alat yang digunakan mampu menanggung beban penyimpanan dari hidrogen itu sendiri.

"Apabila penelitian hidrogen ini bisa diaplikasikan maka akan banyak memberikan manfaat banyak sekali dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, hidrogen dapat digunakan di berbagai sektor, tidak hanya sektor energi saja, namun berbagai sektor yang lain."

Penelitian penyimpanan hidrogen ini, ia melibatkan banyak mahasiswa dari S3, S2 maupun S1 dan mahasiswa dari Universitas Udayana dalam kegiatan MBKM Riset.

“Aplikasi hidrogen dapat dilakukan di banyak sekali sektor di dunia kedepan, tidak hanya sektor energi namun sektor industri, sektor transportasi dan juga sektor kelistrikan,” tegasnya.

Saat ini Deen tengah melanjutkan risetnya dalam rangka menemukan metode penggunaan hidrogen yang lebih murah dan terjangkau. Dan berharap pemerintah tetap mendorong dan berkomitmen mendukung penelitian pengembangan energi hidrogen di tanah air karena potensial sebagai sumber bersih dan terbarukan yang dapat digunakan secara massif.

“Perhatian untuk ke depannya adalah menghasilkan produksi yang cepat murah dan berkapasitas tinggi,” ungkapnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya