Polda Riau Gandeng Generasi Muda Perangi Narkoba dan Melek Pilkada

Personel Polda Riau mengajak generasi muda turut aktif berantas peredaran narkoba dan ikut serta menyukseskan Pilkada.

oleh M Syukur diperbarui 18 Sep 2024, 20:36 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 20:24 WIB
Personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau ajak generasi muda berantas narkoba dengan sosialisasi di sebuah kafe.
Personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau ajak generasi muda berantas narkoba dengan sosialisasi di sebuah kafe. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Perang peredaran narkotika terus digaungkan Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau dan jajaran Polres hingga Polsek di Bumi Lancang Kuning. Dalam sepekan terakhir, polisi menyita 76 kilogram sabu dan 41 ribu butir pil ekstasi.

Menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Komisaris Besar Narkoba Komisaris Besar Manang Soebeti, ada 8 bandar, pengendali dan kurir ditangkap. Masing-masing berinisial MAM (52), ZS (32), M (52),R (52), MS (52), BFI (52), J (32) dan K (26).

 

"Mereka ditangkap di berbagai kabupaten di Riau, mereka jaringan narkoba internasional," kata Manang, Rabu siang, 18 September 2024.

Dari sejumlah tersangka itu, muncul pengakuan dan sebuah nama bernama Sultan Malaysia. Dia pernah terlibat peredaran 270 kilogram sabu di Riau yang diselundupkan dari Malaysia.

"Kali ini dari 76 kilo, ada 30 kilo yang dikendalikannya, dia masih diburu, kami bekerja sama dengan kepolisian Malaysia agar bisa ditangkap," kata Manang.

Selama ini, bandar besar dari Malaysia menjadikan Riau sebagai pintu masuk narkoba. Letak geografis dengan garis pantai terpanjang di Sumatra menjadikan Riau daerah favorit memasok narkoba untuk diedarkan di Pekanbaru dan sejumlah provinsi di Indonesia.

Untuk itu, Manang mengajak peran serta masyarakat, khususnya generasi Z atau gen Z tidak terjerumus mengkonsumsi barang haram itu. Generasi muda diajak berperan aktif memberantas peredaran bersama polisi.

Manang kemudian memerintahkan anggotanya tidak hanya berantas narkoba tapi juga mengedukasi generasi millenial tentang bahaya narkoba. Seperti yang dilakukan Kasubag Renmin Komisaris Henni Irawati bersama 5 anggotanya di sebuah kafe di Pekanbaru.

Henni mengumpulkan generasi muda dan menjelaskan daerah-daerah rawan masuknya narkoba dari negeri jiran. Misalnya, pelabuhan rakyat di berbagai wilayah pesisir Riau.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sukseskan Pilkada

Biasanya, kurir menggunakan perahu bermesin menjemput narkoba seperti sabu dan pil ekstasi di perbatasan negara. Kemudian membawanya ke pelabuhan untuk disimpan dahulu di gudang sebelum dijemput kurir lainnya.

"Jika ada aktivitas mencurigakan, adek-adek tahu, informasikan ke petugas melalui call center, akan diusut oleh petugas kami," kata Henni mewakili Manang.

Henni mengajak pemuda-pemudi menjauh narkoba karena hanya ada mudarat serta berujung penjara. Pengguna narkoba bisa merubah perilaku dan menggangu ketertiban masyarakat.

Kalau ada permasalahan hidup, Henni mengajak agar berkonsultasi dan berkomunikasi dengan teman yang jauh dari narkoba. Jangan sampai terjerumus karena bisa merusak kehidupan bermasyarakat.

Menurut Henni, terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat bisa menggangu tahapan Pilkada yang sedang berlangsung. Pecandu tidak peduli lagi dengan hak politik dan bisa menjadi pengganggu pesta demokrasi.

"Jauhi narkoba, perangi narkoba, dan ikut menyalurkan hak suara, tidak menjadi golput," ucap Henni.

Henni menjelaskan, pemilih pemula menjadi sasaran peserta kontestan Pilkada. Mungkin sudah ada yang punya pilihan dan ikut mengampanyekan agar memilih salah satu calon kepala daerah.

"Pilkada membuat generasi muda punya pilihan berbeda tapi jangan sampai perbedaan itu menimbulkan perpecahan," imbau Henni.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya