Liputan6.com, Padang - Hasil autopsi Afif Maulana, remaja yang meninggal dunia di Kota Padang, Sumatera Barat beberapa bulan lalu disebabkan oleh jatuh dari ketinggian.
Kasus Afif Maulana sempat menarik perhatian publik karena adanya dugaan meninggalnya siswa SMP tersebut karena dianiaya. Berselang dua bulan setelah dimakamkan, kuburan Afif dibongkar pada Kamis (8/8/2024) pagi untuk proses autopsi.
Ketua Tim Dokter Forensik Gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan berdasarkan analisis disimpulkan bahwa Afif meninggal karena jatuh dari ketinggian 14,7 meter.
Advertisement
"Afif meninggal seketika pada saat jatuh di bawah jembatan, jikapun ditolong akan memiliki trauma yang fatal dan memiliki ruang hidup yang kecil," katanya, Rabu (25/9/2024).
Ia menyebut terdapat cidera pada bagian punggung dan kepala bagian belakang. Kemudian dari sisi patah tulang iga juga ada di bagian belakang.
"Patah tulang iga pada almarhum memiliki pola yang cukup sensitif 3 hingga 12," katanya.
Ada Bekas Luka
Selain itu, luka patah tulang kemaluan bagian kanan yang dialami Afif juga dinilai akibat jatuh dari jembatan, karena pihaknya telah memperhitungkan energi yang dihasilkan dengan menghitung berat dan tinggi Afif pada saat terjatuh.
"Biasanya pada kasus penganiayaan, maka yang patah itu pada daerah persambungan antara tulang kemaluan kanan dan kiri, sementara yang patah dalam kasus ini adalah sisi kanan," tuturnya.
Namun demikian, lanjutnya pada seluruh yang sampel pemeriksaan didapatkan tanda bekas luka, artinya bahwa ada luka yang terjadi pada saat Afif Maulana masih dalam kondisi hidup.
"Kita temukan ada luka pada pungung, lengan kiri dan paha kiri," jelasnya.
Advertisement