Strategi Kabupaten Purwakarta Turunkan Angka Pengangguran

Dengan memaksimalkan program pelatihan peningkatan keterampilan para pencari kerja termasuk bergandengan tangan dengan dunia industri

oleh Asep Mulyana diperbarui 02 Okt 2024, 13:27 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024, 13:19 WIB
Strategi Kabupaten Purwakarta Turunkan Angka Pengangguran
Kegiatan pelatihan yang digagas Pemkab Purwakarta. (Ist)

Liputan6.com, Purwakarta Pemkab Purwakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat, ternyata cukup serius dalam menangani pengangguran di wilayah tersebut. 

Sebagai contoh, dalam kurun waktu empat tahun terakhir, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayah ini angkanya terus mengalami penurunan cukup signifikan.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Purwakarta, Didi Garnadi menjelaskan, sejauh ada beberapa upaya yang dilakukan jajarannya untuk mengikis angka pengangguran tersebut. 

Di antaranya, dengan memaksimalkan program pelatihan peningkatan keterampilan para pencari kerja termasuk bergandengan tangan dengan dunia industri.

"Kita juga terus berupaya berkordinasi dengan instansi vertikal. Termasuk dengan balai pelatihan di tingkat provinsi, untuk terus melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk pencari kerja. Ini, menjadi salah satu solusi yang cukup efektif untuk mengikia pengangguran," ujar Didi, belum lama ini.

Untuk di Purwakarta sendiri, Didi menjelaskan, salah salah satu program yang telah digulirkannya yakni dengan mengoptimalkan peran balai latihan kerja (BLK). 

Termasuk, menyiapkan program pelatihan berbasis kompetensi (PBK). Tujuannya, untuk mencetak para pencari kerja berkualitas.

Selain mendorong skill para calon tenaga kerja, kata Didi, tujuan lain dari program tersebut juga untuk mendorong supaya warga yang telah memasuki usia produktif bisa memiliki keahlian tertentu. 

Sehingga, selepas pelatihan nanti mereka bisa diterima untuk kebutuhan industri atau pun disorong untuk menjadi pekerja mandiri.

Angka Pengangguran

"Ini juga menjadi salah satu upaya kami untuk menekan angka pengangguran. Jadi, selain menyalurkan jalur industri warga yang saat ini sedang mencari kerja, juga di dorong supaya mereka bisa tetap produktif dan menjadi pekerja mandiri," jelas dia.

Didi juga menjelaskan, di 2024 inu ada beberapa pelatihan yang telah disiapkan oleh dinasnya. Di antaranya, melalui program yang ada di Bidang Pelatihan dan Produktifitas (Latas). 

Untuk kegiatannya sendiri, mencakup pelatihan perawat lansian dan pelatihan bahasa.

"Di bidang Latas, kita siapkan dua program pelatihan. Tapi, khusus untuk calon pekerja migran (PMI). Karena, tahun ini minat masyarakat untuk bekerja di luar negeri cukup tinggi," kata dia.

Sedangkan, lanjut dia, untuk program pelatihan yang disiapkan di BLK di 2024 ini ada 22 paket pelatihan yang terbagi menjadi 8 kejuruan. Untuk program ini, anggarannya bersumber dari APBN.

Adapun kedelapan juruan tersebut, kata dia, masing-masing pelatihan konten kreator, desain grafis, menjahit, pelatihan Las, pelatihan servis sepeda motor, servis mobil, pembuatan furniture dan pelatihan instalasi listrik.

"Setiap kejuruan, itu kuotanya untuk 16 orang. Artinya, tahun ini kami menerima 352 orang yang berminat jadi peserta pelatihan," tambah dia. 

Dia menambahkan, output dari program pelatihan ini sebenarnya bukan hanya untuk peningkatan skill para pencaker. Lebih dari itu, kata dia, ini menjadi upaya jajarannya untuk mendorong 75 persen pesertanya agar bisa langsung terserap dunia industri. Sisanya, menjadi pekerja mandiri.

Terkait angka pengangguran saat ini, lanjut Didi menambahkan, merujuk dari data yang ada selama 4 tahun terakhir memang terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Penurunan ini, tercatat sejak 2020 lalu. Pertama, di 2020 angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayahnya, saat itu mencapai 47.885 orang atau 11,07 persen dari jumlah angkatan kerja yang mencapai 432.428 orang.

Kemudian, tahun 2021 warga yang bekerja sebanyak 391.444. Sedangkan, angka pengangguran sebanyak 46.927. 

Adapun, angkatan kerjanya 438.371. Dengan demikian, tingkat pengangguran terbuka atau TPT sebesar 10,70 persen. Selanjutnya, tahun 2022 warga yang bekerja 430.788. 

Pengangguran sebanyak 41.287. Angkatan kerjanua 472.075. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka menurun jadi 8,75 persen.

Terakhir di tahun 2023, warga yang bekerja 479.290. Angka pengangguran 40.099. Sedangkan, angkatan kerja 519.389 orang. 

Dengan demikian, tingkat pengangguran terbukanya kembali turun menjadi 7,72 persen.

"Pada 2024 ini, proyeksi atau target tingkat pengangguran di Kabupaten Purwakarta menurun jadi 7,38 persen," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya