Cerita Andra Soni Cagub Banten 2024, Pernah Jadi Kuli Bangunan dengan Gaji Rp10 ribu per hari

Agar tidak membayar uang kosan, dia memilih tidur dan mandi di gedung tempatnya bekerja sebagai kuli bangunan.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 21 Okt 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 15:00 WIB
Andra Soni, Cagub Banten 2024. (Sabtu, 19/10/2024). (Istimewa).
Andra Soni, Cagub Banten 2024. (Sabtu, 19/10/2024). (Istimewa).

Liputan6.com, Tangerang - Andra Soni, Cagub Banten 2024 nomor urut 02 mengaku selepas SMA harus menjadi kuli bangunan pada medio 1995. Saat itu, dirinya di bayar Rp10 ribu per hari.

Uang itu harus dia bagi untuk makan, keperluan harian hingga ditabung guna daftar perkuliahan.

Agar tidak membayar uang kost, dia memilih tidur dan mandi di gedung tempatnya bekerja sebagai kuli bangunan.

"Saya sempat jadi anak angkat untuk sekolah SMA. Upah saya Rp10 ribu per hari, tahun 1995, kemudian saya tidur di bangunan itu," ujar Andra Soni, saat menceritakan kisah hidupnya di depan ratusan pelaku UMKM, di lapangan futsal daerah Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (19/10/2024).

Andra Soni muda harus bekerja sembari kuliah. Nahas, krisis moneter 1998 membuat perusahaan tempatnya bekerja gulung tikar dan dia pun mengambil cuti kuliah, lantaran tidak ada biaya.

Andra terus berusaha mencari pekerjaan, nasib menuntunnya menjadi kurir pengiriman barang. Berbekal sepeda motor milik kakaknya, dia mengantar paket ke setiap alamat yang ada.

Dari situlah dia bisa kembali berkuliah. Selama bertahun lamanya dia bekerja, hingga dipercaya menjadi manajer.

"Saya pikir kalau saya diam saja engga maju maju, akhirnya saya lanjut kuliah, saya kumpulin uang saya, saya kuliah ekonomi. Dengan latar belakang pendidikan, karena ada kemauan keras saja, saya anak kelima dari enam bersaudara, saya yang lulus pertama dari sekolah, bisa bayangkan sesulit apa kondisi saat itu," terangnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Orangtua Andra Soni Buruh Tani

Petani Sawit di Jambi
Meski harga sawit cenderung belum stabil, komoditi ini tetap menjadi primadona bagi petani di Provinsi Jambi. (Dok. Istimewa/B Santoso)

Orangtua Andra Soni merupakan buruh tani kelapa sawit di Sumatera Barat. Karena kehabisan uang, mereka pun merantau ke Malaysia secara ilegal.

Saat masuk SMP, dia mengikuti kakak nya ke Kota Tangerang. Saat SMA, dia memilih bersekolah di wilayah Jakarta. Kerap kehabisan ongkos dan tidak bisa pulang maupun makan, dia sering menginap di rumah temannya.

Karena melihat semangat dan kemauan keras dari Andra Soni muda, pemilik rumah, Raden Muhidin Aria Adipati Wiranata Kusuma, Mendagri pertama Indonesia, menjadikan Andra sebagai anak angkatnya.

"Saya berangkat dari minus bukan nol lagi, saya ini anak petani, bapak ibu saya merupakan petani di kampung di Sumatra Barat, saya dibesarkan di Banten," tuturnya.

Usai lulus kuliah, disertai pengalaman sebagai kurir paket. Andra Soni kemudian merintis usaha kargo hingga saat ini. Itulah titik baliknya bisa mengangkat ekonomi keluarga.

Medio 2012, Andra masuk ke dunia politik melalui Partai Gerindra. Pada 2014 dia mencoba peruntungan sebagai Caleg DPRD Banten dan terpilih. 

"Kemudian 2019 saya tepilih jadi ketua Ketua DPRD Provinsi Banten. Lalu 2024 terpilih lagi tapi saya tidak dilantik, karena dapat tugas dari Pak Prabowo untuk jadi Gubernur Banten," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya