Melihat Megahnya Air Terjun Ponot, Tertinggi di Indonesia

Semakin ke ujung, wisatawan akan sampai ke Air Terjun Ponot. Tumpukan batu-batu menjadi jalur akhir jalan setapak.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 22 Okt 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2024, 06:00 WIB
6 Fakta Menarik Kabupaten Asahan yang Punya Air Terjun Tertinggi di Indonesia
Potret Air Terjun Ponot yang terletak di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. (dok. asahankab.go.id)

Liputan6.com, Medan - Air Terjun Ponot merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Sumatra Utara. Destinasi wisata yang berlokasi di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, ini merupakan air terjun tertinggi di Indonesia.

Air Terjun Ponot juga merupakan salah satu air terjun populer di Sumatra Utara selain Sipiso-piso dan Sigura-gura. Menariknya, ketiga air terjun tersebut berasal dari aliran anak Sungai Asahan yang menjadi sumber utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan.

Mengutip dari indonesia.go.id, Air Terjun Ponot telah dinobatkan sebagai air terjun tertinggi di Indonesia. Ketinggiannya mencapai 250 meter dengan tiga tingkat.

Air Terjun Ponot bersumber dari Sungai Ponot yang merupakan anak Sungai Asahan. Sungai yang berada di ketinggian 500 mdpl itu mengalir tenang di antara perbukitan hijau.

Aliran air terjun ini kemudian menciptakan sungai-sungai kecil di sekitar kolam dari titik jatuhnya air. Tak jarang, aliran air terjun tersebut juga menghasilkan kabut tipis yang membuat suasana terasa sejuk.

Untuk sampai ke sini, wisatawan bisa melalui Kota Porsea di Kabupaten Tobasa yang merupakan titik terdekat. Dua lokasi terdekat lainnya adalah Rantau Parapat dan Pematang Siantar di Kabupaten Simalungun.

Sementara itu, jika melakukan perjalanan dari Medan, maka wisatawan harus menempuh waktu perjalanan hingga enam jam untuk sampai ke Air Terjun Ponot. Tak perlu khawatir bosan karena di sepanjang perjalanan wisatawan akan disuguhi indahnya pemandangan alam, termasuk panorama Danau Toba.

Saat sampai di Air Terjun Ponot, wisatawan akan disambut dengan gapura besar yang bahkan telah terlihat dari kejauhan. Setelah berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 500 meter, wisatawan sampai di anak sungai dengan bebatuan besar dan aliran air yang jernih.

Semakin ke ujung, wisatawan akan sampai ke Air Terjun Ponot. Tumpukan batu-batu menjadi jalur akhir jalan setapak.

Untuk sampai di titik tertinggi kolam air terjun, wisatawan harus berhati-hati dengan bebatuan licin. Bebatuan yang licin itu juga membuat wisatawan tidak disarankan untuk berenang.

Saat ini, Air Terjun Ponot telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara. Meski suasana sekitar air terjun masih sangat asli dan asri, tetapi pengunjung sudah bisa menemukan kedai permanen yang dibangun tak jauh dari lokasi parkir kendaraan. Kedai tersebut juga bisa menjadi lokasi istirahat bagi wisatawan.

(Resla)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya