Jumat Hingga Sabtu Pekan Ini, Wilayah Sulut Berpotensi Cuaca Ekstrem

Ben mengatakan, dalam prakiraan cuaca sepekan, tanggal 29 Oktober 2024 hingga 3 November 2024, pada Senin-Rabu dan Minggu diperkirakan tidak terjadi cuaca ekstrem.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 31 Okt 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2024, 14:00 WIB
Hujan yang terjadi di Kota Manado pada, Selasa (1/10/2024), menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di ibukota Provinsi Sulut itu.
Hujan yang terjadi di Kota Manado pada, Selasa (1/10/2024), menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di ibukota Provinsi Sulut itu.

Liputan6.com, Manado - Wilayah Sulut berpotensi dilanda cuaca ekstrem pada akhir pekan ini, yakni oada Jumat hingga Sabtu. Hal ini disampaikan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Warga diminta untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan petir dan angin kencang," ajak Koordinator Operasional BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle pada, Selasa (29/10/2024).

Ben mengatakan, dalam prakiraan cuaca sepekan, tanggal 29 Oktober 2024 hingga 3 November 2024, pada Senin-Rabu dan Ahad diperkirakan tidak terjadi cuaca ekstrem.

 Sementara potensi cuaca ekstrem tanggal 1 November 2024 diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

“Selanjutnya di tanggal 2 November 2024, berpotensi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan,” ujarnya.

Dia menjelaskan kondisi labilitas udara di sebagian wilayah Sulawesi Utara mendukung proses konvektif secara lokal. Sea Surface Temperature' (SST) anomali dalam rentang +0.5 s/d +1.0 °C terpantau di wilayah Laut Sulawesi dan sekitarnya.

Selanjutnya, siklon tropis KONG-REY di Laut Filipina timur Filipina, 16.5LU, 132.5BT, bergerak ke arah barat, dengan kecepatan 7 knots (13 kilometer/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

“Sedangkan siklon tropis TRAMI di Laut Cina Selatan sebelah timur Vietnam, 16.8LU, 108.6BT, bergerak ke barat barat daya, kecepatan 7 knots atau 13 kilometer/jam bergerak menjauhi wilayah Indonesia,” tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya